SAMARINDA - Sebanyak 4.910 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir terjadi di Kecamatan Tabang Kutai Kartanegara, Jumat (20/5/2022). Ketinggian banjir mencapai 60 centimeter hingga 1,5 meter.
Banjir terjadi akibat hujan Intensitas sedang - lebat pada hari Minggu (15/5/2022) dan Senin (16/5/2022) di wilayah Tabang dan Hulu Sungai Belayan dan sekitarnya.
Bantuan tenaga dan Sapras evakuasi atau armada air saat ini mendesak dibutuhkan bila banjir tak mereda. Selain itu, bantuan lainnya yang dibutuhkan yaitu bantuan logistik dan bantuan obat-obatan vitamin, obat gatal, ataupun jenis obat-obatan lainnya diperlukan saat kondisi banjir serta tenda pengungsian.
Saat ini, unsur Forkompicam Tabang mempersiapkan pendirian Posko DU di Desa Bilatalang satu satunya Desa yang tidak terdampak banjir.
Adapun, lokasi terdampak banjir di 17 dari 18 desa yaitu Desa umaq bekuay, Desa Muara Tiq, Desa Muara belinau, Desa Umaq Dian, Desa Muara Pedohon, Desa Tabang lama, Desa Kampung baru, Desa Umaq tukung, Desa Ritan baru dan Desa Tukung Ritan.
Kemudian, Desa Muara ritan, Desa Gunung sari, Desa Buluqsen , Desa Long lalang, Desa Sidomulyo dan Desa Kampung Baru.
Data dihimpun di lapangan, perbandingan situasi banjir pada tanggal hari kamis, 19 Mei 2022 kondisi banjir pada tanggal 20 Mei 2022 hari ini sedikit berkurang ada perbedaan sekitar 20 centimeter sampai dengan 30 centimeter.
Namun menjadi kekhawatiran adalah curah hujan masih cukup tinggi pada Kamis malam alami hujan ringan, sejak menjelang tengah malam sampai dengan subuh tadi. Mengenai situasi warga di seluruh desa masih dalam kondisi yang relatif aman.
Untuk penanganan korban banjir yang terdampak, petugas menghadapi kendala sarana dan prasarana penunjang di air tidak ada di Kecamatan Tabang sehingga menyulitkan untuk memantau secara terus menerus kondisi masyarakat. Dan, kini sebanyak 13 Desa terdampak banjir membuat aliran listrik dipadamkan oleh PLN sehingga ada 1.172 pelanggan terdampak.
Kapolsek Tabang Iptu Joko Sulaksono, S menjelaskan Desa Sidomulyo RT. 01 sampai RT. 6, air masih menggenangi jalan Poros dan sebagian rumah warga yang bermukim di dataran Rendah dengan ketinggian air masih mencapai 30 cm sampai 1 meter dan debit air sudah mulai surut.
Dan, di Desa Kampung Baru Rt. 01 dan Rt.02 ketinggian air masih mencapai 70 cm menggenangi jalan serta rumah warga akibat Debit air Sungai pedohon dan sungai Belayan yang meluap, namun air sudah berlahan surut.
"Di Desa Tabang lama RT. 01 sebagian wilayah serta rumah penduduk terendam banjir akibat arus sungai Pedohon dan Sungai belayan dan Air masih mencapai centimeter, kondisi air berlahan mulai surut," jelasnya. (myn)