Peternakan Berkandang Asri tanpa Bau di Perkampungan Padat Jakarta Selatan

- Jumat, 20 Mei 2022 | 14:40 WIB
Abdul Latif
Abdul Latif

Asupan vitamin, ampas tahu-tempe, serta pohon bambu, itu beberapa kiat Abdul Latif menjalankan peternakan di tengah ibu kota. Ada karpet untuk masing-masing sapi demi menghindari dingin karena harus tidur di semen.

 

ZALZILATUL HIKMIA, Jakarta

 

SETELAN necis, kerja di segitiga elite Jakarta. Seperti juga banyak anak ibu kota lain, dulu, itulah bayangan Abdul Latif tentang masa depannya ketika masih duduk di bangku kuliah.

’’Sama sekali tak ada bayangan untuk menjadi peternak,” ungkap Latif saat ditemui di peternakan miliknya, Kandang Sapi Betawi Muda, di kawasan Petukangan Utara, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Selasa (17/5).

Tapi, hidup berkata lain. Alumnus Universitas Indonesia (UI) tersebut justru banting setir. Latif memutuskan untuk menjadi pedagang mengikuti panggilan jiwanya. Kebetulan, dia juga lahir dan besar di keluarga wirausaha. Anggota familinya rata-rata menjadi pedagang yang menjual hewan maupun tanaman.

Tapi, Latif ingin jalan niaga yang dia tempuh berbeda. Dia tak mau asal menjajakan hewan ternak musiman menjelang Idul Adha. Menurut dia, berjualan di pinggir jalan banyak risikonya.

Termasuk membuat hewan stres sehingga kualitasnya menurun. ”Sejak awal saya menganggap berjualan hewan ini ibadah. Jadi, saya ingin memberikan yang terbaik untuk mereka yang juga mau ibadah,” paparnya.

Pada sekitar 2016, dia nekat membuat kandang ternak di kawasan Petukangan Utara. Bermodal sebidang tanah yang dia miliki di kawasan Jakarta Selatan tersebut, Latif memulai dengan beternak 20 ekor kambing dan 8 ekor sapi.

Hidup di tengah keluarga pedagang tak lantas membuat bisnis yang dirintis langsung mulus. Banyak gejolak yang muncul, bahkan sejak awal ide pembuatan kandang. ”Banyak yang meragukan, emang bisa beternak di tengah kota?” kenangnya.

Di Jaksel pula, tempat ’’kaum literally” yang, setidaknya dalam asumsi sejumlah orang, hidup serbahedon. Tapi, Latif cuek dan tetap jalan dengan rencananya.

Sempat pula ada penolakan dari warga terkait ide pembuatan kandang ternak miliknya. Maklum, kandang itu berada di tengah permukiman padat penduduk. Ada kekhawatiran kandang miliknya menimbulkan bau tak sedap sehingga mengganggu warga.

Tapi, Latif berhasil menepis semua kekhawatiran tersebut. Jawa Pos menyaksikan image kandang ternak bau dan kumuh langsung terkubur dalam-dalam saat berada di kandang milik Latif.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X