Kredit Kaltim Capai Rp 142 Triliun, Keperluan Pembiayaan Korporasi Diperkirakan Kian Tinggi

- Jumat, 20 Mei 2022 | 14:37 WIB

SAMARINDA-Penyaluran kredit di Kaltim meningkat, diikuti dengan peningkatan risiko perbankan. Penyaluran kredit baru di Kaltim diprediksikan akan melanjutkan perbaikan hingga triwulan kedua tahun ini. Peningkatan itu bersumber dari sektor korporasi maupun konsumsi rumah tangga.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Ricky Perdana Gozali mengatakan, penyaluran kredit di Kaltim sampai Februari 2022 mencapai Rp 142 triliun. Jumlah itu tumbuh 18,87 persen. Kembali positifnya pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, berasal dari pertumbuhan pada semua jenis kredit. Kredit konsumsi tumbuh 1,30 persen, kredit modal kerja 10,45 persen, dan kredit investasi 33,48 persen.

“Peningkatan ini mengindikasikan stabilitas sistem keuangan di Kaltim relatif membaik, yang tecermin dari membaiknya aliran kredit,” tuturnya, Kamis (19/5).

Dia menjelaskan, peningkatan kredit tentunya diikuti oleh pertumbuhan risiko perbankan, meski masih di bawah threshold 5 persen. Risiko kredit tecermin dari non-performing loan (NPL) perbankan, pada Februari 2022 mencapai 3,32 persen, sedikit meningkat dibandingkan Desember sebesar 3,11 persen.

Penyaluran kredit baru diprediksikan akan terus terjadi. Faktor utama yang memengaruhi perkiraan meningkatnya penyaluran kredit baru, yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.

Penyaluran kredit baru terindikasi tumbuh positif pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis kredit. Sementara untuk keseluruhan periode triwulan II 2022, penawaran penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Peningkatan kredit diprediksikan masih akan terus terjadi, seiring permintaan pendanaan masyarakat yang semakin besar dari beberapa sektor,” ungkapnya.

Sejak April, keperluan pembiayaan korporasi terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 29 persen, lebih tinggi dari SBT Maret 2022 sebesar 15,6 persen.

Sejalan dengan itu, pada periode yang sama keperluan pembiayaan baru oleh rumah tangga juga terindikasi meningkat. Dari sisi perbankan, penyaluran kredit baru pada April 2022 terindikasi tumbuh positif.

Peningkatan pembiayaan baru sektor korporasi pada April 2022 bersumber dari dana sendiri, yang masih menjadi mayoritas pembiayaan, diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penjualan aset tetap non-produktif. Dari sektor rumah tangga, mayoritas memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multiguna.

“Sehingga secara menyeluruh pada triwulan kedua, penyaluran kredit bisa lebih tinggi dibandingkan periode triwulan pertama tahun ini,” pungkasnya. (rom/k15)

 

CATUR MAIYULINDA

@caturmaiyulinda

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X