Lahirkan Ribuan Puisi, Kenalkan Budaya Bumi Etam

- Jumat, 20 Mei 2022 | 14:30 WIB

Misi mulia mengenalkan kebudayaan Kaltim menjadi motivasi tersendiri untuk membuahkan ragam karya sastra. Tak hanya dinikmati warga Nusantara, juga mancanegara.

MUHAMMAD RIFQI, Tenggarong

Satu bundel kliping berisi ratusan karya sastra yang pernah dimuat di media cetak, dia perlihatkan satu demi satu. Kebanggaan Sukardi Wahyudi, penulis asal Kaltim yang kini berdomisili di Tenggarong, Kukar. Dia menceritakan perasaannya yang begitu bahagia saat tulisannya termuat di media massa. Bukan perkara mudah dengan seleksi yang ketat, sebuah karya bisa lolos screening di media cetak.

“Rasanya saya mau berlari keliling kampung, sangat senang kalau karya tulisan bisa dimuat di koran saat itu. Karena memang sangat sulit saat itu,” ucap Sukardi Wahyudi berbagi cerita di kediamannya.

Sejak sekolah dasar, Sukardi kecil sudah candu membaca. Matanya sulit terlelap saat malam hari. Matanya baru mengantuk setelah menelusuri halaman-halaman buku. Kebiasaan tersebut terus-menerus terjadi hingga beranjak dewasa. Tak ada bacaan khusus. Baginya, semua informasi bisa diperoleh dari banyak bacaan.

Pria kelahiran 1960 itu pun mulai berani memublikasi karya-karya tulisannya pada 1980. Mengawalinya dengan mengirim karya-karyanya ke media nasional hingga lokal. Dukungan teman-teman sejawat yang menjadi penikmat karyanya, membuat dia lebih bersemangat. Dia lebih fokus menjadi penulis sastra dengan dominasi puisi. Meski demikian, bukan berarti ia tak bisa menulis cerpen dan lainnya.

Ribuan puisi sudah dia tulis sejak SMP. Sayangnya, sebagian tulisan ludes saat terjadi kebakaran di Jalan Kihajar Dewantara, Kecamatan Tenggarong, medio 1997. Intuisi menghasilkan karya, menurut dia, lahir dan terus diasah secara autodidak. Dia bukan keturunan seniman. Namun, dukungan keluarganya cukup besar sehingga membuatnya terus memilih jalan bersastra.

“Kalau bahasa anak sekarang, saya dulu mengawali dengan lebai-lebai saja. Tapi saya tekuni terus menulis karena saya suka,” katanya.

Tulisan penyair WS Wendra menjadi salah satu yang sering ia baca. Tokoh penyair nasional itu juga ia kagumi. Tak cukup dengan menulis lalu mengirimkan karya ke koran, sejumlah buku pun akhirnya ia lahirkan.

Sudah tujuh buku antologi tunggal menjadi karya Sukardi. Di antaranya, berjudul Diam, Tongkat, Boom, Hudoq 2000, Lelaki Itu, hingga Jejak Rindu. Itu belum termasuk sejumlah buku antologi bersama yang ia tulis sejak tahun 1980-an. Tak hanya kolaborasi penulis Nusantara, tetapi juga para sastrawan mancanegara.

Beberapa tulisan puisi dengan misi kebudayaan hingga perdamaian lolos dan dinikmati di sejumlah negara. Puisi-Puisi buatan Sukardi juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Dalam menulis karya sastra, lanjut dia, perlu banyak membaca, mendengar, dan melihat. Sehingga meningkatkan imajinasi serta kepekaan rasa dalam membuahkan karya sastra tersebut.

Terlebih puisi, yang menurutnya, merupakan karya sastra dengan bahasa yang lebih padat dibanding cerpen atau antologi lainnya. “Apalagi puisi saya juga banyak yang sulit dicerna karena padat isinya. Ada makna tersembunyi di dalamnya. Orang akhirnya paham setelah membaca dua atau tiga kali,” lanjut Sukardi.

Ratusan penghargaan dan tanda jasa sudah ia terima sejak aktif bersastra. Di antaranya pada 2021 Setyasastra Nagari 30 Tahun untuk Kesetiaan Sastra Indonesia oleh Lumbung Puisi Indonesia. Juga, ada Satya Lencana Karya Setia 30 tahun yang dia peroleh pada 2018. Juga, Sastrawan berdedikasi oleh Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar.

Salah satu misi Sukardi untuk terus berkarya dalam sastra yaitu mengenalkan budaya Kaltim, khususnya Kutai. Baik dalam forum lokal, nasional, maupun mancanegara. Sejumlah puisi yang ia buat dan dikaryakan di level internasional tak sedikit yang mengenalkan kearifan lokal. Seperti menceritakan burung enggang hingga Sungai Mahakam.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X