Ratusan orang itu seperti baru lepas dari kurungan bersama-sama. Mereka berteriak gembira serta bertepuk tangan. ”Kami lega sekali,” kata Ita Tating, salah seorang yang ”baru lepas dari kurungan” itu, kepada AFP melalui telepon.
Kurungan yang dimaksud adalah KM Sirimau. Kapal yang mengangkut 784 penumpang dan 55 kru itu kandas di perairan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Selasa (17/5).
Dua hari berada di dalam kapal yang tak bisa bergerak ke mana-mana, tapi terus dihantam gelombang laut, membuat para penumpang stres dan panik. Apalagi ketika sejumlah kebutuhan penting seperti susu formula bayi mulai habis. ”Gelombangnya kuat sekali menghantam saat pagi hari. Saya ketakutan dan sempat pusing karena mabuk laut,” kata Ita. Karena itu, ketika akhirnya berhasil dievakuasi kemarin, seluruh penumpang dan kru luar biasa gembira. Kapal pun akhirnya bisa ditarik kembali ke Pelabuhan Lewoleba. Semua penumpang dan kru selamat.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Mugen S. Sartoto mengatakan, begitu menerima laporan, tim reaksi cepat dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Lewoleba segera bergerak menuju lokasi untuk membantu lepas kandas. Proses tersebut dimulai saat kondisi pasang tertinggi pada Rabu (18/5) pukul 01.00 hingga 02.00 Wita. ”Kemudian dilanjutkan saat pasang tertinggi kedua pada siang harinya pukul 12.00 hingga 13.00 Wita, namun belum membuahkan hasil,” jelas Mugen.
Sampai Rabu sore, upaya melepaskan kapal dari perairan dangkal belum membuahkan hasil. Karena itu, Mugen meminta PT Pelni mengevakuasi penumpang yang masih di atas kapal dan membawa ke pelabuhan terdekat, yakni Lewoleba. ”Seluruh penumpang kapal KM Sirimau dipastikan selamat,” ujar Mugen.
Pelni kemudian mengerahkan KM Sabuk Nusantara 108 untuk membantu evakuasi penumpang. Sabuk Nusantara tiba di lokasi kandasnya KM Sirimau (19/5) pukul 18.00 Wita dan seluruh penumpang akhirnya dievakuasi.
Sementara itu, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan karena kejadian tersebut. Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya agar KM Sirimau dapat lepas kandas.
Opik menjelaskan, upaya lepas kandas dibantu KM Gandha Nusantara 14. ”Selanjutnya, 784 penumpang KM Sirimau akan melanjutkan perjalanan dengan KM Sabuk Nusantara 108,” terangnya. (jpc)