Perbaikan kerusakan jalan di Rantau Pulung tak bisa lagi dengan cara ditimbun. Harus segera dibangun jembatan agar lebih aman.
SANGATTA – Jalan rusak di jalur Rantau Pulung, Kutai Timur, mendapat perhatian dari Wakil Bupati Kasmidi Bulang. Orang nomor dua di Pemkab Kutim itu bahkan sudah melakukan survei di beberapa titik kerusakan.
Salah satu lokasi terparah kondisinya sudah longsor, dan hanya menyisakan 2 meter badan jalan yang hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat. “Kalau ada longsor susulan dan berkurang setengah meter lagi, praktis jalan putus. Tak bisa dilalui kendaraan sama sekali,” tandasnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan longsor susulan yang dapat mengakibatkan putusnya jalur Rantau Pulung, Kasmidi mengakui, telah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), untuk mengambil tindakan darurat. “Saya minta PU antisipasi, agar jalan tersebut tidak sampai putus,” katanya.
Diakui, beberapa lokasi jalur Rantau Pulung yang rusak, masih dapat dilalui, meskipun memang berat. Namun, yang paling mengkhawatirkan yang sudah longsor. Karena itu, perlu antisipasi PU, sebelum terjadi putus total.
Terkait kemungkinan agar PT KPC memperbaiki jalan tersebut, karena ada janji akan memperbaiki jalan-jalan masuk lokasi ring I, seperti disampaikan Ketua DPRD Kutim Joni, Kasmidi mengatakan belum tahu. “Kalau ada janji KPC seperti itu untuk melakukan perbaikan jalan di ring I, saya belum tahu,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kutim Joni, yang melintas lokasi tersebut, mengaku sangat prihatin. Sebab, kondisi jalan yang sudah rusak parah tersebut bisa membahayakan masyarakat yang melintas, terutama saat kondisi jalan basah.
Untuk itu, Joni meminta komitmen PT KPC, untuk melakukan perbaikan jalan tersebut, karena ini merupakan jalan di ring satu lokasi tambang. “Dulu PT KPC, komitmen melakukan perbaikan jalan ring satu. Karena itu, saya berharap PT KPC memenuhi komitmen tersebut,” katanya.
Menurut Joni, lokasi longsor, memang sudah beberapa kali dilakukan perbaikan oleh pemerintah, namun selalu longsor. Karena itu, seharusnya tidak ditimbun lagi, tapi dibuat jembatan. “Kalau hanya ditimbun, longsor lagi. Amannya, lebih baik buat jembatan saja,” katanya. (jn/beb/kpnn/ind/k15)