Siapkan Audit, Pemprov Cari Tahu Jumlah Dana yang Disalurkan Perusahaan

- Jumat, 20 Mei 2022 | 10:08 WIB

Panitia khusus CSR yang disuarakan DPRD Kaltim diharapkan tak sekadar gertakan. Persoalan CSR, khususnya jumlah perusahaan pertambangan yang aktif dan berkontribusi diharapkan terungkap.

 

SAMARINDA-Dari ramainya dana pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR), DPRD Kaltim baru mengetahui bahwa forum CSR di Kaltim tidak hanya satu. Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fahlevi mengatakan, ketika audiensi dengan Bayan Resources, pihaknya memanggil Forum CSR Kemensos. Namun, Bayan Resources bukan anggota forum ini.

"Di rapat tadi, kita baru tahu. Ada beberapa Forum CSR. Nanti kita panggil mereka. Kalau soal Bayan, memang laporan mereka soal (pembangunan) BTS, jalan, dan sebagainya sudah berjalan," jelas Reza. Sementara itu, Ketua Forum CSR Kemensos Wahyudin mengatakan, sebenarnya CSR yang dilakukan perusahaan di bawah naungan forumnya sudah berjalan. Biasanya mereka dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran biaya (RKAB) CSR perusahaan. "Seperti di (perusda) MMP (Migas Mandiri Pratama). Ada juga yang kontraktor listrik, peremajaannya di bidang instalasi listrik," kata Wahyudin.

Dia menjelaskan, ada berbagai aspek CSR yang harus dipenuhi. Namun sayangnya, banyak perusahaan tak bergabung dengan forum CSR. Padahal, jika bergabung akan jadi upaya baik agar program CSR bisa berjalan dengan tepat dan efektif. Di sisi lain, dari pertemuan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Christiannus Benny dengan Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) Kaltim, disampaikan jika bakal dibuat tim audit bersama. Itu menyusul tidak diketahuinya total jumlah CSR perusahaan ada berapa. Pun berapa dana yang disalurkan. Benny menjelaskan, dari 30 perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) di Kaltim, hanya 17 yang masih aktif.

Pihaknya akan membuat komitmen integritas dari 17 perusahaan yang aktif itu. Lalu, menyusul perusahaan yang mengantongi izin usaha pertambangan (IUP). "Kemudian kita akan membuat tim audit bersama dengan MODN di Forum CSR Provinsi Kaltim. Karena kita tahu sendiri, forum CSR ini banyak, kehutanan ada, perkebunan ada, Dissos (Dinas Sosial) juga ada. Nah, ini yang mana. Kita duduk satu meja untuk jadi satu forum. Dan mungkin, dari teman-teman MODN yang menjadi salah satu anggotanya bahkan salah satu pimpinan tertinggi atau direkturnya," jelas Benny.

 

Susun Skema Kerja Sama

Sementara itu kemarin, perwakilan organisasi mahasiswa dan organisasi masyarakat di Balikpapan menyambangi kantor PT Bayan Resources di Kompleks Ruko Balikpapan Baru. Mereka menuntut penjelasan kontroversi dana bantuan pendidikan dari pemilik PT Bayan Resources Tbk kepada perguruan tinggi di Pulau Jawa. Setelah beberapa menit menyampaikan orasi, perwakilan manajemen PT Bayan Resources Tbk menemui para peserta aksi. Mereka menjelaskan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang sudah dilakukan. Terutama penyaluran dana CSR terhadap dunia pendidikan yang belakangan menjadi sorotan.

Humas PT Bayan Resources Tbk Syahbudin Noor mengatakan, jauh sebelum ramainya pemberitaan dana bantuan pendidikan dari pemilik PT Bayan, selama ini perusahaan sudah memberikan beasiswa kepada masyarakat yang berada di dekat areal tambang yang dikelola PT Bayan Resources. Wilayah terbesar berada di Kecamatan Tabang, Kukar. "Jadi beasiswa itu diberikan kepada mahasiswa yang ada di tiga kecamatan. Mulai Kecamatan Tabang, Kecamatan Kembang Janggut, dan Kecamatan Muara Kaman," katanya kepada Kaltim Post. Dari tiga kecamatan itu, jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan pendidikan untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi sebanyak 74 orang. PT Gunung Bayan menanggung biaya pendidikan bagi mahasiswa yang berkuliah di Samarinda. Seperti Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag), Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM), dan perguruan tinggi lainnya di Kaltim.

Dia melanjutkan, pemberian beasiswa itu sudah sesuai dengan ketentuan atau petunjuk teknis dalam penyaluran dana CSR yang diatur Kementerian ESDM. Perusahaan, kata dia, tidak bisa menyimpang dari ketentuan yang ada. Dia pun menceritakan, pada 23 Februari 2019, PT Bayan Resources Tbk sudah menjalin komunikasi dengan Unmul. Mengenai pemberian CSR kepada perguruan tinggi negeri tersebut. Akan tetapi, kala itu masih belum menemui kesepakatan. "Dan ke depannya juga akan disusun mekanisme kerja sama perusahaan dengan perguruan tinggi yang ada di Kaltim," ucapnya.

Selanjutnya, sesuai arahan dari DPRD Kaltim atas polemik penyaluran dana CSR PT Bayan Resources Tbk, akan dibentuk panitia khusus (pansus) yang nantinya membahas persoalan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan CSR perusahaan pertambangan di Kaltim. Tidak menutup kemungkinan, pemilik PKP2B di Kaltim, selain PT Bayan Resources Tbk juga akan dihimpun dana CSR-nya. "Mudah-mudahan bisa disatukan. Bukan fokusnya di PT Bayan saja, melainkan pada perusahaan tambang lain," jelas Syahbudin. Senior Manager PT Bayan Resources Tbk Suhud Wahyudi menambahkan, wilayah kerja perusahaannya di Kaltim meliputi tiga kabupaten. Yakni Kutai Barat (Kubar), Kutai Timur (Kutim), dan terbesar di Kukar. Tepatnya di Kecamatan Tabang.

Masyarakat yang berada di sekitar area tambang dibagi atas tiga wilayah. Ring 1 merupakan wilayah terdekat, lalu ring 2, dan selanjutnya ring 3 merupakan wilayah terjauh. Total ada 15 kecamatan dan 70 desa di sekitar area tambang perusahaan PT Bayan Resources. Sementara itu, masyarakat Balikpapan selama ini tidak merasakan dana CSR karena berada jauh di luar wilayah kerja PT Bayan Resources Tbk. Sebaliknya, yang banyak merasakan adalah masyarakat yang berada di wilayah terdekat areal pertambangan perusahaan. Seperti masyarakat di Kecamatan Tabang, Kecamatan Kembang Janggut, dan Kecamatan Muara Kaman di Kukar. Sementara di Kubar salah satunya masyarakat di Kecamatan Jempang.

Adapun di Kutim adalah masyarakat di Kecamatan Bengalon. "Jadi dana kami sudah tersalurkan ke masyarakat. Sesuai dengan Kepmen ESDM yang mengatur penyaluran dana CSR untuk ada delapan program utama, pendidikan kesehatan, sosial ekonomi, dan lainnya. Untuk dunia pendidikan, ada 74 mahasiswa yang diberikan beasiswa per orangnya sebesar Rp 10 juta per tahun. Lalu di Kubar ada 7 orang yang disekolahkan ke luar Kalimantan, sesuai dengan permintaan mereka. Selain itu, ada bantuan pendidikan mulai tingkat SD sampai SMA. Tapi yang kami cover adalah masyarakat yang berada di sekitar tambang. Baik ring 1, ring 2, dan ring 3," papar Suhud.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X