Tutup Jalur Distribusi Hewan Ternak

- Selasa, 17 Mei 2022 | 12:25 WIB

Kendati Balikpapan tidak termasuk daerah pandemik PMK tapi tetap harus waspada. DP3 menutup sementara jalur distribusi sapi maupun kambing dari luar daerah.

 

BALIKPAPAN- Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan menutup sementara jalur distribusi sapi dan kambing dari luar daerah. Upaya ini guna mencegah munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, seperti yang kini mewabah di sejumlah peternakan sapi di Pulau Jawa.

Kepala DP3 Kota Balikpapan Heria Prisni mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipatif terhadap bahaya penularan PMK. “Kendati Balikpapan tidak termasuk daerah pandemi PMK tapi tetap harus waspada. Kami menutup sementara jalur distribusi sapi maupun kambing dari luar daerah. Ini berlaku sejak pekan lalu,” tuturnya.

Ia menyebutkan, mayoritas sapi di Balikpapan didatangkan dari Sulawesi. Namun, penutupan juga berlaku untuk semua daerah. “Jawa, Gorontalo, dan lainnya sementara kami tutup. Khawatir kalau ternak dari sana ada yang tertular. Jadi, masih ditutup semua,” ujarnya.

Ia belum dapat memastikan sampai kapan penutupan jalur distribusi hewan ternak ini diberlakukan. Pihaknya berharap kondisi ini cepat tertangani.

Selain itu, pemeriksaan terhadap hewan ternak juga dilakukan di sejumlah lokasi. Pemeriksaan yang ditujukan sebagai deteksi dini penularan PMK itu mengambil sampel darah ternak untuk kemudian diuji di laboratorium.

“Ada 1.100 sapi dari seluruh peternak kami ambil sampelnya. Ini petugas kami masih di lapangan mengambil sampel untuk selanjutnya dikirim ke lab. Hasilnya kemungkinan seminggu baru diketahui,” jelasnya.

Dia mengakui tingginya risiko kematian hewan ternak yang diakibatkan oleh virus tersebut. Meski tidak berisiko terhadap manusia apabila dikonsumsi dengan pengolahan yang benar, wabah PMK tentu berdampak kerugian bagi peternak.

Ia menambahkan, dalam satu bulan di Balikpapan butuh daging sapi sekitar 260 ton.

Penyakit PMK sendiri, dalam berbagai kasus yang pernah melanda di Tanah Air, dilaporkan tak pernah berdampak serius pada kesehatan mereka yang mengonsumsi daging sapi. Dengan catatan, konsumen tak mengonsumsi bagian jeroan, mulut, lidah, dan kaki.

Sementara itu, akibat wabah PMK, peternak sapi BK Farm Balikpapan kepada media ini mengaku peternak sapi di Balikpapan terpaksa harus menghentikan sementara pengiriman sapi dari Pulau Jawa.

Selain itu, puluhan ekor sapi milik peternak di Balikpapan yang dikembangkan di Pulau Jawa juga tidak bisa disalurkan kepada pembeli di Sulawesi. Akibatnya peternak sapi di kota ini mengalami kerugian luar biasa. (ms/k15)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X