Pengerukan SKM Ditunda, Warga Minta Waktu Bongkar Mandiri

- Selasa, 17 Mei 2022 | 10:02 WIB
TUNDA: Beberapa bangunan telah rata dengan tanah dalam program normalisasi SKM di RT 36 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (15/5).
TUNDA: Beberapa bangunan telah rata dengan tanah dalam program normalisasi SKM di RT 36 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (15/5).

SAMARINDA – Proyek pengerukan Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Jembatan Gang Nibung-Jembatan Ruhui Rahayu yang telah dibongkar Jumat (13/5), harus menemui ganjalan. Akibat warga yang belum menyelesaikan pembongkaran mandiri. Pemerintah pun memberi waktu hingga Rabu (18/5) mendatang, terlebih bagi warga yang menerima ganti rugi.

Pejabat Fungsional Penata Pertanahan Ahli Muda Bidang Pertanahan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Dicky Kurniawan menerangkan, seharusnya pengerukan dimulai Jumat lalu, dilanjutkan Minggu (15/5). Saat itu warga meminta waktu untuk pembongkaran mandiri. Namun, waktu dua hari yang diberikan rupanya belum cukup, sehingga saat tim pengerukan hendak melanjutkan kegiatan, warga menyampaikan keberatan.

“Kami pun menampung permintaan warga. Setelah meminta pendapat ke Wali Kota Samarinda Andi Harun, akhirnya diputuskan warga diberi waktu tambahan,” ucapnya.

Dia menerangkan, sesuai arahan wali kota, warga yang sudah menerima ganti rugi sekitar 63 warga dari total terdampak 98 warga, diberi waktu membongkar mandiri hingga Rabu (18/5). Diharapkan lewat dari batas waktu itu, seluruh warga sudah menyelesaikan pengambilan material bekas bangunan rumahnya. “Kalau memang belum selesai, akan ada tim Satpol PP maupun PUPR untuk membantu,” ucapnya.

Terkait pelaksanaan pengerukan, PPK Normalisasi SKM dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim Fadly Kasim menuturkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, tidak mungkin memaksakan pengerukan saat di lokasi masih ada orang yang beraktivitas. “Satu ekskavator amfibi yang sempat kami turunkan dikembalikan ke segmen belakang Pasar Segiri, karena normalisasi di sana masih berlangsung,” singkatnya.

Sebelumnya, belasan bangunan dibongkar menggunakan alat berat ekskavator dari pelaksana kegiatan normalisasi SKM dalam hal ini kegiatan Karya Bhakti 2022 TNI. Tepatnya di Jalan Dr Soetomo, Gang 8, RT 36, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (13/5) lalu.

Sekkot Samarinda Hero Mardanus Satyawan menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan kelanjutan karena pemkot telah menyelesaikan sebagian besar ganti rugi terhadap warga terdampak. Nantinya kegiatan dilanjutkan pengerukan oleh tim Dinas PUPR dan Pera Kaltim, serta kegiatan penurapan dilanjutkan kontraktor pelaksana dari BWS Kalimantan IV.

"Itu menjadi bukti komitmen kami mengawal program pengentasan banjir. Dengan terbuka alur sungai di segmen tersebut, diharapkan berdampak pada genangan banjir di simpang Mal Lembuswana," singkatnya. (dra/k16)

 

DENNY SAPUTRA

@dennysaputra46

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X