Suasana Kampus ITK setelah Rektornya Terseret Unggahan Medsos yang Diduga Bermuatan SARA

- Rabu, 11 Mei 2022 | 14:33 WIB
Demo mahasiswa ITK
Demo mahasiswa ITK

Polemik unggahan yang dituding bermuatan SARA dari Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko masih bergulir. Puluhan mahasiswa ITK menggelar unjuk rasa di depan Gedung Laboratorium Terpadu ITK, kemarin (9/5).

 

RIKIP AGUSTANI, Balikpapan

ikkifarikikki@gmail.com

 

GERIMIS yang mulai membasahi halaman laboratorium ITK itu tidak menyurutkan semangat puluhan mahasiswa menggelar demonstrasi. Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.30 Wita itu menuntut Prof Budi mundur dari jabatannya dari rektor ITK. Mereka menilai Budi telah mencoreng nama baik kampus di mata publik.

Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa (KM) ITK itu terlihat membentangkan spanduk bertuliskan kritikan untuk Budi. Mereka menganggap unggahan guru besar di Facebook itu menyinggung umat Islam dan perempuan berkerudung.

Presiden KM ITK Yustiadi Sampe Manggoali menegaskan, pihaknya menuntut Prof Budi meminta maaf dan melakukan klarifikasi secara resmi. Yang ditujukan kepada seluruh rakyat Indonesia. “Kami juga menuntut Prof Budi membuat pernyataan resmi siap mengundurkan diri dengan tenggat waktu 7x24 jam,” tegasnya kepada Kaltim Post di sela-sela unjuk rasa, kemarin.

Dia melanjutkan, bila tuntutan KM ITK tidak dipenuhi, mereka akan meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) untuk memberhentikan secara tidak terhormat Prof Budi dari rektor ITK.

Selanjutnya Kemendikbud-Ristek juga menyikapi dengan serius persoalan unggahan Prof Budi di akun media sosialnya itu. Karena unggahan yang dinilai bermuatan SARA tersebut, sudah membuat citra kampus menjadi buruk. Yang membuat mahasiswa ITK merasa tidak nyaman.

“Ibarat sebuah jendela, rektor ITK diumpamakan sebagai kacanya. Dan mahasiswa sebagai bingkai jendela. Bila kaca di jendela itu kotor, maka yang dikatakan kotor bukan kacanya. Tetapi jendelanya. Sehingga jendela yang dikatakan kotor itu, diumpamakan sebagai kampus kami,” papar dia.

Menurut dia, gerakan yang mereka lakukan agar pihak yang berwenang bisa melihat. “Bila tuntutan kami tidak ada respons, maka akan ada aksi lanjutan. Sampai tuntutan kami dipenuhi,” ancam dia.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung sekitar satu jam itu akhirnya mendapat respons dari perwakilan kampus ITK. Ketua Jurusan (Kajur) Program Studi (Prodi) Teknik Sipil dan Perencanaan ITK Ardiansyah Fauzi menyampaikan, pihaknya telah menampung aspirasi dan tuntutan yang disampaikan mahasiswa.

Dia sekaligus menyampaikan ketidakhadiran Prof Budi untuk menemui perwakilan mahasiswa tersebut karena sedang memenuhi undangan klarifikasi Dewan Kehormatan Profesor di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Undangan itu terjadi setelah polemik yang dihadapi Budi. “Jadi beliau (Prof Budi) sedang menjalani audiensi di Dewan Kehormatan Profesor di ITS, Surabaya,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X