
SAMARINDA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Prov. Kalimantan Timur (Kaltim) bersama dengan Pemerintah Kota Samarinda melakukan seremoni Peluncuran Pasar dan Pusat Perbelanjaan Sehat, Inovatif dan Aman Pakai (S.I.A.P.) QRIS untuk Pasar Palaran, Pasar Lok Bahu, dan Big Mall Kota Samarinda.
Kegiatan ini mendukung target nasional 15 juta pengguna QRIS serta menandai kesiapan transaksi digital di pasar dan juga pusat perbelanjaan di Kota Samarinda dengan syarat minimal merchant pengguna QRIS lebih dari 2596 untuk pasar dan lebih dari 8096 untuk pusat perbelanjaan.
Hingga saat ini, telah terdapat 32,24% pedagang di Pasar Palaran, 26,47% pedagang di Pasar Lok Bahu, serta 91,67% merchant di Big Mall Samarinda yang telah terfasilitasi kanal QRIS dalam transaksinya.
Peluncuran pasar dan pusat perbelanjaan S.I.A.P. QRIS di Samarinda diharapkan dapat mendorong implementasi transaksi non tunai di wilayah Kaltimtara sehingga dapat mendukung tercapainya ekonomi dan keuangan digital yang inklusif.
Seremoni Peluncuran Pasar dan Pusat Perbelanjaan Sehat, Inovatif dan Aman Pakai (S.I.A.P.) QRIS telah secara resmi dilaksanakan pada Senin, 9 Mei 2022 di Lobby Atrium, Big Mall Kota Samarinda.
Peluncuran tersebut dilakukan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Ibu Destry Damayanti, Walikota Samarinda, Bpk. Dr. H. Andi Harun, S.H., M.Si., Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltim, Bpk. Ricky P. Gozali, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Samarinda, Organisasi Perangkat Daerah terkait di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Samarinda, serta Perbankan dan Penyedia Jasa Pembayaran di wilayah Samarinda.
Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia menyampaikan bahwa komunitas pasar dan pusat perbelanjaan memiliki peran penting dalam perluasan penggunaan transaksi pada kanal QRIS.
"Kedua komunitas ini dipilih sebagai prioritas pengguna perluasan kanal QRIS dikarenakan memiliki potensi pertumbuhan yang cukup tinggi dan mendatangkan dampak positif baik untuk pelaku usaha dan juga pembeli," ujarnya.
Bagi pedagang, transaksi yang telah dilakukan menggunakan QRIS, dikatakan Destry Damayanti, dapat terekam sebagai credit scoring yang mampu mempermudah akses UMKM pada jasa keuangan formal dengan biaya yang lebih kompetitif.
"Bagi pengguna, transaksi menggunakan kanal ORIS memberikan kemudahan dari segi efisiensi waktu, lebih higienis karena dapat dilakukan tanpa tatap muka (QRIS TTM), serta mitigasi transaksi uang palsu dan berbagai tindakan kriminalitas lainnya," jelasnya.
Seremoni Peluncuran Pasar Tradisional dan Pusat Perbelanjaan S.I.A.P QRIS ini juga dirangkai dengan kegiatan showcasing produk unggulan UMKM Kaltim, penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk pilar keagamaan, kebudayaan dan pendidikan kepada beberapa organisasi dan komunitas yang membutuhkan.
Terdapat lebih kurang 25 (dua puluh lima) UMKM fashion, kriya, makanan dan minuman binaan Bank Indonesia yang turut serta dalam rangkaian kegiatan tersebut.
"Seluruh UMKM juga telah terfasilitasi kanal pembayaran ORIS dan telah masuk dalam ekosistem perdagangan digital (e commerce) sehingga memudahkan pengunjung untuk merasakan pengalaman secara langsung bertansaksi dengan cepat, mudah, murah, aman dan handal menggunakan QRIS," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur, Ricky P. Gozali dalam siaran persnya.
Pada saat bersamaan peluncuran ini dilaksanakan juga penganugerahan apresiasi seni dan budaya Kalimantan Timur melalui pencatatan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori Mandau Terbesar di dunia yang diraih oleh Mandau Singa Api Api dengan panjang 6.38m x 0,65m.
Mandau tersebut dapat dilihat oleh pengunjung Big Mall mulai tanggal 10 hingga 15 Mei 2022 di Upper Ground Floor Pusat Perbelanjaan Big Mall Kota Samarinda. Dukungan Bank Indonesia dalam perluasan implementasi ORIS serta pelaksanaan rangkaian acara gelar budaya tersebut diharapkan dapat membantu momentum percepatan pemulihan ekonomi untuk Kaltim yang berdaulat. (myn)