Puluhan Fasilitas Kesehatan Diserang, WHO Kumpulkan Bukti untuk Investigasi Kejahatan Perang Rusia

- Senin, 9 Mei 2022 | 12:30 WIB
ABADIKAN: Dokter Anatolii Pavlov mengambil gambar rumah sakit jiwa yang rusak akibat terkena serangan militer Rusia ke Ukraina di Mykolaiv, Ukraina, Selasa (22/3/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce/aww)
ABADIKAN: Dokter Anatolii Pavlov mengambil gambar rumah sakit jiwa yang rusak akibat terkena serangan militer Rusia ke Ukraina di Mykolaiv, Ukraina, Selasa (22/3/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce/aww)

KYIV-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mengumpulkan bukti atas kemungkinan investigasi kejahatan perang menyangkut serangan oleh Rusia di fasilitas-fasilitas kesehatan Ukraina. Hal itu dikatakan WHO dalam konferensi pers di Kyiv, Sabtu (7/5).

Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan, serangan terhadap fasilitas tersebut telah didokumentasikan. Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan, dalam kunjungan bersama Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pihak yang bertikai dilarang mengincar fasilitas kesehatan.

Akan tetapi, WHO telah mendokumentasikan bahwa ternyata sudah ada 200 serangan terhadap rumah sakit dan klinik di Ukraina. “Serangan yang disengaja terhadap fasilitas kesehatan adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan dengan demikian –berdasarkan investigasi dan kaitan serangan– merupakan kejahatan perang dalam kondisi apa pun. Kami terus mendokumentasikan sekaligus menjadi saksi atas serangan-serangan ini dan kami yakin bahwa sistem PBB dan Mahkamah Pidana Internasional beserta yang lainnya akan melakukan investigasi yang diperlukan untuk menilai niat jahat di balik serangan ini,” katanya.

Rusia Mengelak tudingan sebelumnya dari Ukraina dan Barat tentang kemungkinan kejahatan perang dan membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang. Menurut Ryan, 200 kasus tidak mewakili keseluruhan serangan terhadap fasilitas medis Ukraina melainkan hanya yang sudah diverifikasi oleh WHO.

Pemerintah Ukraina di Ibu Kota Kiev mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 400 serangan semacam itu sejak Rusia menggempur Ukraina pada 24 Februari. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (5/5) mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan hampir 400 fasilitas kesehatan di Ukraina.

Saat konferensi pers yang sama, Tedros mengatakan, “Pesan saya untuk semua warga Ukraina adalah ini WHO bersama kalian. Kami terus mendesak Federasi Rusia agar menghentikan perang ini,” sebutnya.

Negara anggota WHO pada Selasa (10/5) akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan resolusi terhadap Rusia. Konsep resolusi itu mencakup kemungkinan penutupan kantor regional utama WHO di Moskow, menurut dokumen yang diperoleh oleh Reuters, Kamis lalu.

Rancangan resolusi tidak menyebut-nyebut soal sanksi yang lebih berat, seperti menangguhkan Rusia dari WHO, ataupun serta membekukan sementara hak suaranya, menurut tiga sumber diplomatik dan politik. Draf tersebut, yang sebagian besar dipersiapkan oleh diplomat Uni Eropa dan diajukan ke kantor regional WHO untuk Eropa pekan ini, menuruti permintaan Ukraina dan ditandatangani oleh sedikitnya 38 anggota lainnya, seperti Turki, Prancis, dan Jerman.

Moskow menyebut aksinya sebagai “operasi militer khusus” untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan apa yang sebutnya nasionalisme anti-Rusia yang dihasut oleh Barat. Ukraina dan Barat mengatakan Rusia telah melancarkan perang yang tak beralasan. (jpc/luc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X