Ketika Permainan Tradisional Tersisih, Dijual Murah Tetap Tidak Laku

- Sabtu, 7 Mei 2022 | 20:45 WIB
KURANG PEMINAT: Salah satu lapak pedagang mainan di Jalan Sultan Alimudin, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, yang sepi pembeli.
KURANG PEMINAT: Salah satu lapak pedagang mainan di Jalan Sultan Alimudin, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, yang sepi pembeli.

Pada zaman serba-modern dan teknologi semakin berkembang, perlahan membuat permainan manual tersisih.

SALAH satu produk teknologi yang lagi digandrungi anak-anak bahkan orangtua adalah permainan lewat ponsel. Awalnya alat ini hanya untuk komunikasi dan mengirim pesan singkat, namun kemudian berkembang hingga bisa digunakan untuk bermain game.

Hal itu membuat alat permainan manual menjadi tersisih. Salah satunya mainan tembak-tembakan. Dulu mainan ini sangat favorit dan diburu anak-anak saat Lebaran. Hampir tiap jalan ditemui gerombolan anak menenteng replika senapan dan pistol berpeluru plastik.

Padahal, permainan tradisional semacam itu sarat dengan kearifan lokal. Namun, tradisi itu tergerus zaman. Kini anak-anak lebih memilih membeli voucher game online.

Hal tersebut dapat dilihat dari momentum Idulfitri 2022, pedagang senjata mainan mengalami penurunan signifikan dibanding lima tahun lalu.

Zali (42), pedagang mainan di Jalan Sultan Alimudin, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, mengaku mengalami penurunan peminatnya yang rata-rata adalah anak-anak. Bermodal Rp 5 juta dirinya mencoba peruntungan dengan menjual mainan anak-anak.

“Biasanya kalau modal segitu dua hari Lebaran sudah ludes terjual. Ini mainan masih menumpuk,” ungkap Zali, Jumat (6/5).

Harga mainan yang dijual sebenarnya cukup murah, berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 65 ribu, tergantung ukuran. “Lebaran tahun 2021 lalu saat masih pandemi, saya tidak berani jualan karena kan memang sepi juga anak-anak yang keluar rumah,” jelasnya.

Zali juga menambahkan, saat ini anak-anak sekarang lebih senang bermain game online dan kurang aktivitas berinteraksi dengan teman sebayanya di luar rumah. “Yang banyak diserbu seperti minimarket yang menjual voucher untuk penunjang saat main game online,” pungkasnya. (kis/rin/kpg/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X