JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan bahwa sudah ada kapal-kapal TNI AL yang berjaga di daerah-daerah rawan selama arus mudik, libur lebaran, dan arus balik. Salah satunya di Selat Bali. Melalui Operasi Aman Samudra-22, mereka menjaga perairan di Selat Bali. Adalah Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi yang menurunkan tim untuk melaksanakan tugas tersebut.
Mereka menyiagakan dua Kapal Angkatan Laut (KAL). Yakni KAL Rajegwesi II-5-40 dan KAL Tabuhan II-5-25. Selain itu, ada tiga unsur Patroli Keamanan Laut (Patkamla) yang juga bersiaga. Mereka disiapkan untuk membantu para pemudik dan stand by sebai regu search and rescue bila terjadi kondisi gawat darurat. ”Memastikan pergerakan masyarakat yang melaksanakan penyeberangan melalui Selat Bali berjalan dengan aman dan lancar,” Kata Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori.
Tidak hanya KAL, TNI AL juga melibatkan KRI Keris-624 dalam Operasi Aman Samudra-22. Kepada jajarannya, Yudo sudah menegaskan bahwa selama arus mudik, libur lebaran, dan arus balik, harus ada personel yang tetap bersiaga. ”Sudah disampaikan oleh panglima TNI bahwa satuan operasional tetap melaksanakan operasi,” imbuhnya. Termasuk diantaranya KRI dan KAL yang masih dalam masa operasi. Dia menyebut ada lebih dari 40 kapal TNI AL yang berjaga di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, TNI AU juga memastikan personel yang mereka miliki tetap siaga. Di Papua, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) tetap berjaga di pos masing-masing. Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah menyampaikan bahwa ada beberapa regu Kopasgat yang kini berdinas di Papua. Seluruhnya tidak mudik dan merayakan Idul Fitri di daerah tugas.
Indan mengungkapkan, Batalyon Komando (Yonko) 462 Pasgat, Yonko 469 Pasgat, serta prajurit Wing 3 Pasgat telah melaporkan situasi dan kondisi di Papua. Mereka yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan atau Satgas Pamrahwan itu tersebar di Jayapura, Wamena, Timika, Ilaga, Merauke, dan sejumlah daerah lainnya di Papua. ”Seluruh personel Pasgat yang beragama Islam merayakan Idul Fitri di daerah penugasan masing-masing, berbaur dengan masyarakat setempat," ujar Kadispenau.
Mereka memastikan bahwa situasi di Papua terkendali. Masyarakat dapat beraktivitas normal. Selain melaksanakan tugas pengamanan wilayah, prajurit Kopasgat di Papua juga melaksanakan tugas pengamanan objek vital nasional. ”Seperti bandar udara yang ada di sejumlah tempat di provinsi Papua,” jelas Indan. (syn/)
