Tren Covid-19, Tiga Pekan setelah Lebaran Menentukan

- Sabtu, 30 April 2022 | 14:06 WIB
Bahrani Hasanal
Bahrani Hasanal

SANGATTA – Arus mudik jelang Idulfitri semakin terlihat. Mulai angkutan laut, darat, hingga udara. Pemerintah pun tidak memberikan larangan untuk mudik meski masa pandemi Covid-19 belum berakhir. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kutai Timur (Kutim) dr Bahrani Hasanal tidak menampik hal itu. Memang secara nasional, kata dia, tren Covid-19 sudah jauh menurun. Kebanyakan daerah di Indonesia kini berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level II.

“Termasuk Kutai Timur. Artinya boleh melaksanakan kegiatan, seperti salat Idulfitri. Untuk open house masih belum tahu boleh tidaknya,” katanya. Mengingat, ada kebijakan baru, mudik kini diperbolehkan. Jika sebelumnya hanya vaksin booster yang tidak perlu melakukan tes antigen dan tes PCR. Kini, dosis kedua pun tidak perlu lagi melakukan tes Covid-19.

“Euforia ini tentu berdampak pada pencegahan selama pandemi. Pengalaman selama ini, setiap libur panjang selalu terjadi peningkatan kasus,” sebutnya. Dengan demikian, libur panjang Idulfitri ini diprediksi mengalami kenaikan meski tidak signifikan seperti tahun sebelumnya. Bahkan, pemerintah sekarang lebih percaya diri untuk memperbolehkan mudik tanpa aturan yang ketat.

“Jadi, kalau pemantauan tiga pekan setelah Lebaran kasusnya tetap seperti sekarang. Maka sudah mengarah ke endemi. Semoga ramalan ini benar,” harapnya. Jika benar demikian, sudah mulai pengurangan pengetatan, meski tetap tidak boleh lengah. Dia berharap penggunaan masker dan cuci tangan menjadi budaya. Mengingat keduanya merupakan kebiasaan yang baik untuk diteruskan.

“Meskipun kebijakan lebih longgar, masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan. Apalagi bagi yang baru disuntik dosis pertama. Segera divaksin,” imbuhnya.   Pasalnya, sudah ada buktinya. Dengan vaksinasi yang semakin masif ternyata terjadi penurunan yang signifikan. Artinya imunitas masyarakat telah terbentuk, makanya pemerintah memaksimalkan vaksinasi, sehingga pandemi menjadi endemi.

Selain melindungi diri sendiri, vaksin juga penting untuk melindungi orang lain. Apalagi sekarang mau mudik, mendatangi orang-orang tua yang rentan terhadap Covid-19. Kalau anak muda yang terjangkit, mungkin bisa tidak terlihat efeknya. Berbeda dengan orang tua, yang pasti akan berefek panjang jika positif Covid-19.

“Makanya vaksin salah satu solusinya. Baik yang ingin mudik dan orang tua harus divaksin,” pungkasnya. (kri/k16)

 

MUH YODIQ

muhyodiq@gmail.com  

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X