Inter Gagal Capolista, Karena Radu dan Dua ”Agen”

- Sabtu, 30 April 2022 | 11:33 WIB
Ionut Radu menyesal dan menangis membuat blunder.
Ionut Radu menyesal dan menangis membuat blunder.

BOLOGNA – Inter Milan bergerak mundur dalam persaingan scudetto Serie A dengan rival sekota, AC Milan. Berkesempatan merebut capolista dari AC Milan (28/4), Inter malah tumbang 1-2 di kandang Bologna FC, Stadio Renato Dall’Ara. Kegagalan meraih tiga poin di Renato Dall’Ara membuat Inter tertinggal dua poin (72-74) dari AC Milan dengan sisa hanya empat giornata.

Blunder kiper Ionut Radu mewarnai kekalahan Inter. Kiper kedua Inter itu kurang cermat dalam mengantisipasi backpass bek Stefan de Vrij. Alhasil, striker Nicola Sansone mencetak gol kemenangan Bologna pada menit ke-81.

Radu dipilih allenatore Inter Simone ”Simo” Inzaghi lantaran kiper utama sekaligus kapten Samir Handanovic sedang bermasalah pada punggung. Seusai laga, Radu meninggalkan lapangan sambil menangis. Rekan setimnya pun menenangkannya. Bahkan, bek kanan Denzel Dumfries menghalangi kamera televisi yang ingin menyorot kiper 24 tahun asal Rumania tersebut.

Simo pun membela penampilan Radu. ”Dia bermain sangat baik sebelumnya. Dia juga selalu berlatih dengan baik sehingga kami memercayainya. Hal-hal seperti ini (blunder, Red) bisa terjadi kepada siapa pun dan tidak akan mengganggu seandainya kami unggul 4-1 dan bukan dalam skor 1-1,” bebernya kepada La Gazzetta dello Sport.

Selain blunder Radu, performa apik dua pencetak gol Rossoblu, adalah alasan lain kekalahan Inter. Selain Sansone, juga striker Marko Arnautovic. Media-media Italia menjulukinya sebagai ”agen” AC Milan. ”Kuharap Maldini (Paolo Maldini, direktur olahraga AC Milan, Red) atau siapa pun menghubungiku dan mengajakku bergabung musim depan. Pinjaman tidak masalah. Aku ingin merasakan atmosfer Liga Champions,’’ gurau Sansone kepada DAZN.

Sementara Arnautovic pernah sakit hati saat hanya jadi pelengkap skuad Inter yang sukses merengkuh treble winners musim 2009—2010. Arnautovic yang masih berusia 20 tahun dan pinjaman dari FC Twente itu memang kalah bersaing dengan Diego Milito, Samuel Eto’o, Goran Pandev, hingga Mario Balotelli.

”Aku masih sangat muda kala itu. Bahkan, bisa dibilang tidak seprofesional sekarang. Saat itu aku hanya ingin menyelesaikan latihan dengan cepat. Tetapi, aku tidak ingin melihat masa lalu melainkan terus berusaha jadi lebih baik,” beber Arnautovic seperti dilansir Sempre Inter. (io/dns)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X