SAMARINDA–Pemudik yang hendak menggunakan pesawat terbang dari Bandara APT Pranoto Samarinda, dan belum membeli tiket tampaknya harus gigit jari. Tiket penerbangan dari Samarinda menuju kota-kota di Pulau Jawa sudah habis. Sementara kabar soal penerbangan tambahan atau extra flight belum ada tanda-tanda jelang puncak arus mudik akhir pekan ini.
"Kondisi untuk tiket AAP (Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda) ke Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sudah sold out," kata District Manager Lion Air Kaltim Achmad Affandi kepada Kaltim Post. Lanjut dia, enam penerbangan langsung Lion Air Group ke Pulau Jawa dan satu penerbangan menuju Berau sudah habis. Opsi transit pun habis. Meski jumlah masyarakat yang ingin mudik masih banyak, namun jawaban pusat untuk izin extra flight belum keluar.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Agung Pracayanto menambahkan, hingga saat ini, tambahan maskapai hanya satu, yaitu Super Air Jet yang memang baru melakukan penerbangan pertama dengan tujuan Surabaya di bandara ini pada 22 April 2022. Agung memprediksi, puncak arus mudik di Bandara APT Pranoto pada 29–30 April 2022, atau Jumat dan Sabtu ini. Hal itu berdasarkan ketetapan cuti bersama yang dimulai pada 29 April 2022. Juga berdasarkan informasi dari maskapai bahwa load factor atau tingkat keterisian pesawat pada tanggal tersebut sangat tinggi.
"Sepekan ini memang terlihat ada peningkatan traffic penumpang, lebih tepatnya sejak tanggal 17 April lalu, atau memasuki minggu ketiga Ramadan," ucap lelaki berkacamata itu. Sebagai perbandingan, pada dua minggu awal Ramadan, jumlah penumpang yang datang maupun berangkat rerata di angka 1.525. Namun, dua minggu terakhir Ramadan, jumlah penumpang rata-rata harian meningkat sekitar 30 persen, atau hampir 2.000. Ini tergambar dari antrean masuk ke terminal keberangkatan yang mulai terlihat padat.
"Jika menganalisa dari armada yang beroperasi dan prakiraan jumlah penumpang datang dan berangkat pada masa angkutan Lebaran 2022 di Bandar Udara APT Pranoto, maka kami memperkirakan jumlah penumpang rata-rata harian berada sekitar 2.500–2.700 paks per hari. Namun, jumlah rata-rata harian ini masih di bawah rata-rata harian pada tahun 2019, sebelum pandemi," beber Agung. Jumlah penumpang yang tiba ataupun berangkat dari Bandara APT Pranoto Samarinda pada 2019 mencapai 3.500–4.000 per harinya.
Mengenai operasional menyambut puncak mudik pekan ini, Agung menuturkan akan melakukan penyesuaian area tunggu mencegah antrean atau penumpukan penumpang. Dia juga mengimbau agar penumpang mengisi eHAC dari rumah sehari sebelum keberangkatan. “Sehingga mengurangi penumpukan di terminal. Perhatikan jadwal mudik, sebagai arahan bapak presiden, hindari mudik ataupun balik pada tanggal-tanggal yang diprediksi tinggi traffic-nya," saran dia.
Pelabuhan Samarinda
Tak cuma di bandara, kepadatan pemudik melalui Pelabuhan Yos Sudarso Samarinda juga tampak kemarin. Akibatnya, kapal penumpang yang biasanya hanya satu yang diberangkatkan, ditambah lagi satu kapal per hari. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Samarinda Muchlis mengatakan, jumlah penumpang kemarin di luar dugaan. Di luar kapasitas kapal yang berangkat, yaitu KM Pantokrator.
"Berangkat dengan kapasitas 1.510. Sisa penumpang di dermaga masih banyak. Kita harus cari solusi karena masyarakat kita ini kan ingin pulang. Sudah dua tahun tak bisa pulang bertemu keluarga," jelas Muchlis. Pihaknya pun segera memutar otak. Akhirnya mereka punya solusi, KM Queen Soya yang masih satu perusahaan dengan KM Pantokrator bersedia berlayar.
Jadi mereka yang membeli tiket KM Pantokrator bisa naik kapal Queen Soya dengan kapasitas 1.100 orang. Sehingga, hari ini ada dua kapal yang berlayar. "Sudah dikomunikasikan ke Pelabuhan Pare-Pare," pungkasnya. (riz/k8)
Nofiatul Chalimah
