BALIKPAPAN-Dua pekerja yang tewas di dalam palka kapal China Express, Selasa (26/4) malam dipastikan bukan karyawan PT Kutai Refinery Nusantara (KRN).
Hal itu disampaikan manajemen PT KRN, Rabu (27/4) pagi. "Kami pastikan itu bukan merupakan pekerja PT KRN. Ini sekaligus meluruskan berita yang sudah beredar luas," kata Corporate Communications Apical Group (PT KRN), Vanda Kusumaningrum, kepada media ini.
Dia juga belum mengetahui pasti, di perusahaan mana dua karyawan berinisial A dan F yang diduga tewas setelah menghirup gas beracun tersebut.
Anggota Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kota Balikpapan berhasil mengevakuasi jasad dua pekerja KRN dari dalam kapal.
Diberitakam sebelumnya, dua orang dilaporkan meregang nyawa setelah terjebak di palka Kapal China Express, pada Selasa (26/4) malam.
Informasi yang peroleh dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kota Balikpapan/Basarnas Kaltim, dua pekerja berinisial A dan F, sebelumnya dilaporkan masuk di dalam palka untuk mengambil pipa pada Selasa (26/4) pukul 22.50 Wita.
Namun selang beberapa lama, A dan F tak kunjung keluar dari palka. Kuat dugaan, keduanya pingsan karena adanya gas beracun yang ada di dalam palka.
"Kami menerima laporan pukul 23.10 Wita dari saksi. Dari keterangan saksi, dua korban ini masuk ke dalam palka untuk mengambil pipa untuk keperluan airasi," ujar Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Basri.
Basri menambahkan, pada Rabu (27/4) pukul 01.24 Wita, tim evakuasi berhasil membawa keluar F. Sepuluh menit berselang, korban A berhasil dievakuasi tim evakuasi Basarnas Kaltim. “Dua korban ini kondisinya meninggal dunia. Untuk selanjutnya jasadnya dibawa ke RSKD untuk keperluan lebih lanjut,” kata Basri. (hul)