Lia Nurlia, Terbiasa Berwiraswasta

- Selasa, 26 April 2022 | 16:02 WIB
MERINTIS: Mulanya hanya tenant kecil dekat area sekolah. Pelanggannya kebanyakan siswa dan akhirnya semakin dikenal.
MERINTIS: Mulanya hanya tenant kecil dekat area sekolah. Pelanggannya kebanyakan siswa dan akhirnya semakin dikenal.

Ketika hijrah ke Samarinda, Lia Nurlia dan sang suami sepakat untuk memulai usaha. Hingga pada 2008, berdirilah usaha crepes atau panekuk tipis di Samarinda Central Plaza. Lalu pada 2015, mencoba peruntungan lewat usaha camilan. Jalan yang dimudahkan, membuat usaha tersebut kini tersebar di tiga cabang.

 

PADA 2014, muncul pusat perbelanjaan baru di Samarinda. Hal itu membuat salah satu tenant usahanya yakni Adrian Crepes di Samarinda Central Plaza mengalami penurunan pendapatan. Lia berpikir cepat untuk menambal pengeluaran.

“Kan BIGmall buka tuh ya, jadi ibaratnya kami terbiasa dengan pemasukan yang biasa jadi terdampak karena ada mal baru. Coba-coba jualan snack kemasan keliling, dua bulan angkat tangan saya, nyerah,” beber Lia.

Beralih menjajakan jajanan zaman dulu, yakni kue cubit di wisata belanja GOR Madya Sempaja setiap Minggu pagi. Namun tak berlangsung lama, memutuskan untuk membuka tenant pertamanya di Jalan Drs H Anang Hasyim, Samarinda.

September 2015 jadi awal baru untuk usahanya. Varian jajanan yang ditawarkan semakin beragam. Pembeli kebanyakan anak sekolah yang berada di kawasan itu. Ada sedikitnya empat sekolah di daerah itu. Promosi pun berjalan dari mulut ke mulut.

Apalagi disebutkan, ciri khas olahannya yang kue cubit lumer dan takoyaki mozzarella yang tak putus ketika dibentangkan. Membuat orang semakin penasaran untuk mencicipi. “Lalu sekitar 2017 mulai aktif di media sosial, Facebook dan Instagram. Terus 2018 apa ya, mulai masuk di Grab Food. Nah dari situ, semakin lah dikenal. Ditambah juga endorse ke beberapa selebgram,” lanjut ibu tiga anak itu.

Di tahun yang sama, Lia juga aktif mengikuti berbagai food festival atau bazar makanan yang digelar di Samarinda. “Nah, bingung karena kan enggak punya nama. Jadi, muncul nama chicken bite itu tiba-tiba karena memang ada jualan camilan ayam gitu, jadi dipakailah sampai sekarang namanya,” ujarnya.

Semenjak menjadi merchant di Grab Food, penjualannya semakin tinggi. Karyawan pun bertambah. Lia juga memutuskan untuk membuka tenant di rumahnya yakni di Perumahan PWI, tak jauh dari tenant pertamanya.

“Nah karena pandemi, anak sekolah kan belajar di rumah. Barulah buka cabang di Jalan Sutomo dan Jalan Siradj Salman. Sama-sama online juga, tapi orang bisa datang beli sendiri,” kata perempuan kelahiran 1990 itu.

Membangun usaha diakui Lia bukan hal yang mudah. Kini ada sedikitnya 21 karyawan yang membantunya mengelola chicken bite dan Adrian Crepes. Setiap pagi dia membuat adonan.

“Itu resep rahasianya ya, jadi saya buat sendiri, setiap hari. Nanti, karyawan yang mengolah atau memasaknya. Harapan tentu ada ya ke depannya, tapi saya enggak mau muluk-muluk. Jalani saja apa yang di depan mata, saya juga prinsipnya enggak pernah mengusik usaha orang lain,” papar Lia.

Perjalanan yang tak sebentar dari usaha camilannya, tentu dia berharap bisa terus memberi manfaat dan membuka lapangan kerja lebih banyak lagi. “Dinyiyirin itu sudah kenyang. Jadi, ya berkaryalah dalam diam, biar hasil yang membuktikan. Alhamdulillah, kalau sudah rezeki itu enggak ke mana,” tutupnya lalu tersenyum.(ndu/k15)

Raden Roro Mira

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewa 19 siap mengguncang Balikpapan, Minggu Ini

Sabtu, 27 April 2024 | 08:18 WIB

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X