Kementerian menambah jumlah imunisasi dasar anak di Indonesia. Dari 11 jenis menjadi 14. Imunisasi rutin merupakan program pemerintah yang berarti masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut alias gratis, termasuk vaksin Human Papilloma Virus (HPV).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan imunisasi merupakan cara yang paling tepat dan murah untuk mencegah kematian ibu dan anak. Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif daripada intervensi ketika seseorang sudah masuk perawatan di rumah sakit.
“Imunisasi atau vaksinasi adalah metode intervensi kesehatan di hulu yang cost-effective untuk menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” katanya pada konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia di gedung Kemenkes, baru-baru ini.
1. Usia 0-11 Bulan
Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan,
1 Bulan : BCG Polio 1, mencegah penularan tuberculosis dan polio
2 Bulan : DPT-HB-Hib 1 Polio 2, mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus, hepatitis B, meningitis, & pneumonia
3 Bulan : DPT-HB-Hib 2 Polio 3
4 Bulan : DPT-HB-Hib 3 Polio 4
9 Bulan : Campak, mencegah campak
2. Usia 18-24 Bulan
Imunisasi lanjutan bayi usia 18-24 bulan.
Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis. Imunisasi campak rubella 1 dosis.
3. Usia SD
Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan Imunisasi Nasional.