Minat Investasi ke Kaltim Belum Kendor

- Senin, 25 April 2022 | 11:48 WIB

Minat masyarakat Kaltim untuk berinvestasi di pasar saham masih tinggi. Pada Februari 2022, total investor di Bumi Etam tercatat sebesar 136.975 SID (single investor identification) atau meningkat 85,31 persen secara tahunan (year on year/yoy).

 

SAMARINDA–Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, jumlah investor baru di Kaltim terus bertambah. Namun, transaksi sahamnya menurun. Hanya sebesar Rp 1,65 triliun, atau terkontraksi 33,94 persen (yoy), dari Februari 2021 yang tercatat sebesar Rp 2,50 triliun. Hal ini mencerminkan investor baru tersebut hanya sedikit yang aktif melakukan transaksi.

Selain itu, jika dilihat angkanya dari 2020 dan 2021, jumlah transaksinya menunjuk ke arah yang positif. Namun, 2021 dibandingkan 2022 mulai menurun seiring perbaikan kasus covid-19. “Kemungkinannya banyak transaksi saham kembali dijual. Bisa jadi karena investor di Kaltim menganggap angkanya berada di puncak. Sebab waktu membeli 2020 lalu sangat murah, kini mahal jadi bisa saja dilepas kembali,” tuturnya, Jumat (22/4).

Tapi ini masih banyak juga yang wait and see, melihat kepastian isu global. Melihat Covid-19 juga seperti apa, ada kemungkinan naik lagi atau tidak. Sehingga ini berpengaruh terhadap total saham yang ingin ditanamkan lagi.

Adapun untuk jumlah SID saham di Kaltim mencapai 59.741 SID atau meningkat sebesar 77,03 persen. Jumlah investor pasar modal (SID) saham terbanyak di Kaltim ada di Balikpapan dengan total 20.003 rekening SID saham, disusul Samarinda dengan total 18.249 rekening SID saham.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi dan minat masyarakat Kaltim terhadap investasi di pasar modal semakin tinggi, tecermin dari jumlah identitas tunggal investor Kaltim yang berinvestasi dalam bentuk saham mengalami pertumbuhan yang signifikan. “Kalau kita melihat jumlah SID yang terus tumbuh, berarti kesadaran masyarakat Kaltim untuk berinvestasi mulai besar,” katanya.

Namun, nilai transaksi saham di Kaltim tercatat Rp 1,65 triliun atau mengalami kontraksi sebesar 33,94 persen (yoy) dari Februari 2021 yang tercatat sebesar Rp 2,50 triliun. Hal itu mencerminkan dari investor baru tersebut, hanya sedikit yang aktif melakukan transaksi.

“Hal ini juga disebabkan oleh para investor di Kaltim masih wait and see atau menahan untuk bertransaksi di pasar modal, mengingat pada Februari 2022 masih dipengaruhi akan spekulasi tingginya angka Covid-19 gelombang ketiga serta adanya pengaruh global dari perang Rusia dan Ukraina,” pungkasnya.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.225. Indeks saham melemah 50,58 poin atau 0,7 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Dilansir RTI Infokom, investor melakukan transaksi Rp 16,8 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 32,18 miliar saham.

Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar Rp 2,23 triliun. Pada penutupan kali ini, 156 saham menguat, 372 terkoreksi, dan 164 lainnya stagnan. Terpantau, sepuluh dari sebelas indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor finansial yang turun 2,37 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pukul 16.00 Wita terpantau melemah 0,29 persen ke level Rp 14.364 per dolar AS. Bergeser ke bursa asing, mayoritas bursa saham Asia melemah. Tercatat, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,63 persen, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong melemah 0,46 persen, dan indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,46 persen.

Senada, bursa saham Eropa juga melemah. Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,37 persen, indeks CAC 40 di Prancis melemah 1,48 persen, dan indeks DAX di Jerman turun 1,47 persen. Begitu juga dengan mayoritas bursa AS yang bergerak melemah sore ini. Indeks S&P 500 turun 1,48 persen, indeks NYSE melemah 1,56 persen, sementara indeks NASDAQ turun 2,07 persen. (ndu/k8)

Catur Maiyulinda

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X