Tak Takut Penghapusan PPnBM, Multifinance Tetap Optimistis Catat Kinerja Positif

- Senin, 25 April 2022 | 11:46 WIB

SAMARINDA–Perusahaan pembiayaan atau multifinance di Samarinda tetap optimistis mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini. Meski pemerintah menghentikan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Untuk diketahui, diskon PPnBM untuk mobil baru diberikan sebagai stimulus supaya pasar otomotif nasional pulih akibat Covid-19. Kebijakan ini pertama berlaku pada 2021 dan berlanjut pada 2022, namun dengan ketentuan berbeda. Namun saat ini regulasi ini tidak berlanjut sehingga harga mobil kembali normal atau dibebankan PPnBM.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Samarinda Iyan Ferdian mengatakan, hadirnya aturan insentif PPnBM sebenarnya membuat pengajuan pembelian mobil meningkat. Antusiasme masyarakat sangat signifikan. Pengaruh PPnBM ternyata tidak hanya meningkatkan penjualan di dealer, tapi keinginan masyarakat untuk membeli unit salah satunya lewat perusahaan pembiayaan.

“Adanya insentif PPnBM itu kan untuk merangsang pasar otomotif agar masyarakat bisa membeli kendaraan. Sehingga ekonomi bergerak,” tuturnya saat buka bersama anggota APPI Samarinda, di Hotel Ibis, Samarinda, Kamis (21/4).

Dia menjelaskan, saat ini ekonomi sudah berjalan lebih baik dibandingkan 2020 dan 2021, sehingga kembali pada kebutuhan masyarakat saja. Jadi wajar jika diskon PPnBM sudah dihentikan. Meski demikian, kalau masyarakat sudah membutuhkan walaupun sudah tidak diskon PPnBM tetap saja dibeli. Sebab, semua tergantung pada ekonomi masyarakat.

Saat ini ekonomi global mulai membaik, imbasnya pada masyarakat juga demikian. Sehingga kendaraan bermotor bisa menjadi kebutuhan yang harus dimiliki masyarakat. “Kalau kita melihatnya tanpa adanya diskon PPnBM kita tetap optimistis penjualan kendaraan bermotor bisa membaik. Asalkan memang ekonomi secara global membaik,” ungkapnya.

Iyan yakin industri multifinance tetap akan tumbuh positif dan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal itu disebabkan keadaan ekonomi yang juga sudah sangat baik. Menurut dia, tahun ini keadaan sudah lebih baik dibandingkan 2021. Namun, semua kembali kepada multifinance masing-masing. Sebab, masih ada multifinance yang tidak mudah untuk mengembalikan performa seperti sebelum pandemi.

Sehingga masing-masing perusahaan pembiayaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang masih sangat ketat dalam menyalurkan pembiayaan, ada yang mulai kembali membuka pembiayaan secara bebas. Intinya pangsa pasar saat ini sudah sangat baik, persaingan juga lebih baik. “Kita melihat tanpa adanya diskon PPnBM, pasar perusahaan pembiayaan bisa tumbuh lebih baik tahun ini,” pungkasnya. (ndu/k8)

Catur Maiyulinda

@caturmaiyulinda

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X