Bukit Gua Biru, Pesona Primadona Baru Wisata Trenggalek

- Senin, 18 April 2022 | 11:26 WIB
BERTAHAP: Pengembangan Bukit Gua Biru mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat. Salah satunya melalui penambahan spot-spot foto bagi para pengunjung. (Henny Surya/Jawa Pos Radar Trenggalek)
BERTAHAP: Pengembangan Bukit Gua Biru mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat. Salah satunya melalui penambahan spot-spot foto bagi para pengunjung. (Henny Surya/Jawa Pos Radar Trenggalek)

Destinasi yang terletak di Kecamatan Bendungan ini menjadi salah satu pilot project 100 Desa Wisata (Sadewa ) yang sedang digarap Pemkab Trenggalek. Objek wisata itu menyimpan keindahan yang menjadi daya tarik wisatawan.

 

LETAK Bukit Gua Biru begitu strategis. Jaraknya sekitar 7,5 kilometer dari pusat Kota Trenggalek. Tepatnya di Desa Sengon. Hanya butuh waktu perjalanan sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor.

Akses menuju objek wisata tersebut juga representatif. Jalannya cukup lebar. Bisa dilalui kendaraan roda empat. Selain itu, destinasi tersebut cukup dekat dengan proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bagong. Membuat perjalanan para wisatawan makin menyenangkan.

Begitu tiba di lokasi, ada begitu banyak sajian yang bakal didapat para pengunjung. Atraksi wisata yang ditawarkan sesuai dengan namanya. Bukit, gua, dan biru yang menggambarkan keindahan warna langit di atas destinasi tersebut.

Bukit Gua Biru belum lama beroperasi. Tepatnya pada 2018. Sebelum dikelola secara profesional, kawasan itu memang memiliki potensi luar biasa. Banyak yang berkunjung ke kawasan tersebut untuk melepas penat. ’’Dulu warga mengenal lokasi wisata ini adalah gua-gua,” ujar Sekretaris Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Januri.

Sesuai namanya, pada salah satu sisi bukit di objek wisata itu terdapat gua yang memiliki kedalaman sekitar 4 x 4 meter. Berdasar tutur lisan para nenek moyang, gua itu sempat dipakai untuk tempat bertapa para sufi. ’’Dari cerita rakyat, sufi itu bertapa sampai akhir hayatnya hingga terlilit oleh akar-akar,” ungkapnya.

Selain menyimpan objek wisata gua, lanjut Nuri, wisata yang berada di sekitar hutan pinus itu menyuguhkan lanskap alam yang begitu unik pada jam-jam tertentu. Khususnya saat surya mulai tampak atau hendak tenggelam.

Di waktu-waktu tersebut, lanskap di atas bukit akan memancarkan sinar berwarna kebiru-biruan. ”Yakni, pada saat pagi atau menjelang magrib. Langit terlihat begitu biru,” katanya. Potensi-potensi luar biasa itu ditangkap masyarakat desa setempat. Ikhtiar untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai objek wisata di Bumi Menak Sopal –julukan Trenggalek– pun dimulai. Mereka bergotong royong mewujudkan impian itu.

Masyarakat bersama-sama membuat akses jalan menuju lokasi wisata. Pemerintah desa (pemdes) setempat menyuntikkan anggaran untuk pengadaan sejumlah fasilitas penunjang. Gazebo, toilet, dan lainnya.

Badan usaha milik desa (BUMDes) setempat juga punya andil besar. Salah satunya lewat berdirinya patung selamat datang hingga sejumlah spot selfie yang berasal bantuan dari Dinas Perhubungan Trenggalek. ”Kebetulan, wisata ini mendapat pendampingan dari OPD dishub dalam program Sadewa ,” ujarnya.

Ya, saat ini Pemkab Trenggalek tengah getol mewujudkan 100 Desa Wisata di kabupaten tersebut. Bukit Gua Biru menjadi salah satu pilot project-nya. Usaha itu mulai membuahkan hasil positif. Destinasi tersebut kini menjadi salah satu primadona baru wisata di Trenggalek.

”Berdirinya Bukit Gua Biru berawal dari kegotongroyongan warga. Karena itu, kami berharap objek wisata ini juga bermanfaat bagi warga. Terutama menstimulus roda perekonomian,” katanya.

Berkembang Pesat meski Masih Berstatus Rintisan

TAK hanya diproyeksikan sebagai salah satu destinasi unggulan baru di Trenggalek, wisata Bukit Gua Biru juga diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa setempat.

Karena itu, skema pengelolaannya pun disesuaikan dengan upaya menuju target tersebut. Salah satunya, di awal pembukaan destinasi tersebut pada 2020, pengelola tidak mengenakan retribusi bagi para pengunjung. ’’Karena masih berstatus (desa wisata, Red) rintisan,’’ ujar Kepala Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Dwi Yulianto.

-
 
SEMANGAT: Sejumlah penari sedang menam[ilkan tarian lokal Kabupaten Trenggalek di kawasan Bukit Gua Biru. (Henny Surya/Jawa Pos Radar Trenggalek)

Hasilnya positif. Meskipun masih tahap rintisan, buih-buih peningkatan ekonomi warga mulai terasa. Jumlah kunjungan para wisatawan ke destinasi tersebut meningkat signifikan, terutama saat weekend. Warga pun antusias membuka usaha, terutama di sektor makanan dan minuman (mamin).

Melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang dimiliki wisata Bukit Gua Biru, Dwi optimistis pemerintah akan terus mendukung perkembangan wisata desa melalui suntikan anggaran. ’’Peran kami tinggal memoles agar destinasi wisata bisa lebih lengkap,’’ katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X