Destinasi yang terletak di Kecamatan Bendungan ini menjadi salah satu pilot project 100 Desa Wisata (Sadewa ) yang sedang digarap Pemkab Trenggalek. Objek wisata itu menyimpan keindahan yang menjadi daya tarik wisatawan.
LETAK Bukit Gua Biru begitu strategis. Jaraknya sekitar 7,5 kilometer dari pusat Kota Trenggalek. Tepatnya di Desa Sengon. Hanya butuh waktu perjalanan sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor.
Begitu tiba di lokasi, ada begitu banyak sajian yang bakal didapat para pengunjung. Atraksi wisata yang ditawarkan sesuai dengan namanya. Bukit, gua, dan biru yang menggambarkan keindahan warna langit di atas destinasi tersebut.
Bukit Gua Biru belum lama beroperasi. Tepatnya pada 2018. Sebelum dikelola secara profesional, kawasan itu memang memiliki potensi luar biasa. Banyak yang berkunjung ke kawasan tersebut untuk melepas penat. ’’Dulu warga mengenal lokasi wisata ini adalah gua-gua,” ujar Sekretaris Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Januri.
Sesuai namanya, pada salah satu sisi bukit di objek wisata itu terdapat gua yang memiliki kedalaman sekitar 4 x 4 meter. Berdasar tutur lisan para nenek moyang, gua itu sempat dipakai untuk tempat bertapa para sufi. ’’Dari cerita rakyat, sufi itu bertapa sampai akhir hayatnya hingga terlilit oleh akar-akar,” ungkapnya.
Di waktu-waktu tersebut, lanskap di atas bukit akan memancarkan sinar berwarna kebiru-biruan. ”Yakni, pada saat pagi atau menjelang magrib. Langit terlihat begitu biru,” katanya. Potensi-potensi luar biasa itu ditangkap masyarakat desa setempat. Ikhtiar untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai objek wisata di Bumi Menak Sopal –julukan Trenggalek– pun dimulai. Mereka bergotong royong mewujudkan impian itu.
Badan usaha milik desa (BUMDes) setempat juga punya andil besar. Salah satunya lewat berdirinya patung selamat datang hingga sejumlah spot selfie yang berasal bantuan dari Dinas Perhubungan Trenggalek. ”Kebetulan, wisata ini mendapat pendampingan dari OPD dishub dalam program Sadewa ,” ujarnya.
Ya, saat ini Pemkab Trenggalek tengah getol mewujudkan 100 Desa Wisata di kabupaten tersebut. Bukit Gua Biru menjadi salah satu pilot project-nya. Usaha itu mulai membuahkan hasil positif. Destinasi tersebut kini menjadi salah satu primadona baru wisata di Trenggalek.
”Berdirinya Bukit Gua Biru berawal dari kegotongroyongan warga. Karena itu, kami berharap objek wisata ini juga bermanfaat bagi warga. Terutama menstimulus roda perekonomian,” katanya.
Berkembang Pesat meski Masih Berstatus Rintisan
TAK hanya diproyeksikan sebagai salah satu destinasi unggulan baru di Trenggalek, wisata Bukit Gua Biru juga diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa setempat.
Karena itu, skema pengelolaannya pun disesuaikan dengan upaya menuju target tersebut. Salah satunya, di awal pembukaan destinasi tersebut pada 2020, pengelola tidak mengenakan retribusi bagi para pengunjung. ’’Karena masih berstatus (desa wisata, Red) rintisan,’’ ujar Kepala Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Dwi Yulianto.
Hasilnya positif. Meskipun masih tahap rintisan, buih-buih peningkatan ekonomi warga mulai terasa. Jumlah kunjungan para wisatawan ke destinasi tersebut meningkat signifikan, terutama saat weekend. Warga pun antusias membuka usaha, terutama di sektor makanan dan minuman (mamin).
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang dimiliki wisata Bukit Gua Biru, Dwi optimistis pemerintah akan terus mendukung perkembangan wisata desa melalui suntikan anggaran. ’’Peran kami tinggal memoles agar destinasi wisata bisa lebih lengkap,’’ katanya.