Berkah Menjalani Puasa Penderita Hemofilia, Minim Pendarahan saat Ramadan

- Senin, 18 April 2022 | 10:19 WIB
BERBAGI INFORMASI: Jumaidah (kiri) saat berbincang dengan awak Kaltim Post di kediamannya di Balikpapan, Jumat (16/4). Sebagai penderita hemofilia, menjalankan ibadah puasa justru tak pernah sakit.
BERBAGI INFORMASI: Jumaidah (kiri) saat berbincang dengan awak Kaltim Post di kediamannya di Balikpapan, Jumat (16/4). Sebagai penderita hemofilia, menjalankan ibadah puasa justru tak pernah sakit.

Ramadan jadi berkah tersendiri bagi penderita hemofilia. Menjalani puasa bukan halangan. Pengobatan tetap jalan.

 

DI rumah sederhana di ujung gang sempit, belasan orang berkumpul. Di rumah milik Jumaidah di RT 40, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (15/4) sore. Mereka hendak melaksanakan buka puasa bersama. Kegiatan rutin selama Ramadan yang dilakukan Komunitas Hemofilia Mandiri Balikpapan.

“Tahun ini anggota kami bertambah dua orang. Semua jadi 16 orang,” kata Jumaidah, sekretaris komunitas.

Karena termasuk penyakit langka, jumlah penderita hemofilia memang tidak banyak. Pada 2020 lalu, di seluruh Indonesia tercatat ada 2 ribuan penderita hemofilia A. Sementara di Kaltim, belum ada data resmi. Kebanyakan kasusnya baru diketahui setelah dirawat di rumah sakit akibat pendarahan. “Yang terbaru masih bayi mengalami pendarahan di kepalanya. Kini dirawat di RSKD (RSUD Kanujoso Djatiwibowo) Balikpapan,” kata Jumaidah.

Perempuan berjilbab itu memiliki dua putra. Dua-duanya penderita hemofilia A. Yang tertua, Syaed Muhammad Arkan kini berusia 12 tahun. Sementara adiknya, Muhammad Osama Novanda berusia 2 tahun. Sekilas, keduanya tampak sehat. Bahkan Novanda lincah bermain di luar rumah di antara motor yang terparkir. “Kuncinya sih rutin ya suntiknya. Sama kalau Arkan itu selama puasa dia tidak pernah kambuh,” ujar Jumaidah.

Kata dia, hemofilia tak menjadi halangan berpuasa selama Ramadan. Bahkan selama berpuasa, sangat kecil kemungkinan terjadi pendarahan. Itu yang sudah dibuktikan Jumaidah selama enam tahun. Sejak kelas 1 SD, pertama kali dirinya mengajarkan Arkan berpuasa di Ramadan. “Sudah saya buktikan ke Arkan. Pokoknya selama puasa dia tak pernah sakit,” ungkapnya.

Namun, berbeda kasus bagi penderita yang memiliki penyakit lain. Misalnya mag. Karena ada kasus, saat berpuasa, mag kambuh dan mengakibatkan pembengkakan serta pendarahan.

Jadi, bagi dirinya, setiap penderita memiliki pengalaman dan cara tersendiri menjalani ibadah puasa selama Ramadan. Karena setiap mereka yang memiliki hemofilia itu tidak sama. Seperti dosis obat rutin saja berbeda. Tingkat keparahan kalau pendarahan. Sampai ketahanan orangnya kalau kambuh. “Ada yang tahan baru suntik kalau udah pendarahan hebat. Ditahan meski sendinya membiru. Saking kuatnya,” sebutnya.

Kebanyakan penderita hemofilia juga tidak pantang untuk mengonsumsi asupan tertentu. Pun selama Ramadan, tidak ada cara khusus agar mereka kuat berpuasa. Semua dijalani secara normal. Aktivitas fisik pun tak dibatasi. Seperti Arkan, yang semangat menjalani sekolah tatap muka dibandingkan daring. “Sayangnya di luar Ramadan, dia (Arkan) tidak mau puasa. Ya namanya masih anak-anak,” ucapnya.

MENUNGGU TERAPI TERBARU

Dunia kedokteran sudah membuktikan jika berpuasa terbukti menyehatkan. Bahkan direkomendasikan bagi mereka yang memiliki penyakit tertentu. Tentu semua harus dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter. “Untuk hemofilia tidak ada hambatan untuk berpuasa,” kata Elsa Maimon, konsultan Hematologi-Onkologi Anak RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Kamis (14/4).

Elsa menyebut, berdasarkan penelitian kedokteran, dalam tubuh seseorang yang berpuasa, sel yang memiliki kelainan atau berpotensi bermutasi, seperti menjadi kanker akan mati dalam periode tertentu. Efek dari berpuasa. Karena itu, sebagai dokter, dirinya tidak menghalangi pasiennya yang muslim untuk tidak berpuasa saat Ramadan. Yang terpenting dijaga pola tidur dan tingkat stresnya.

“Yang terpenting istirahatnya cukup. Kalau puasa ya pola tidurnya diubah. Misal karena bangun sahur, ya tidurnya lebih awal,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X