SAITAMA—Pukulan overhead kanan keras yang menerbangkan mouthpiece Ryota Murata jadi pengantar keberhasilan Gennady Golovkin menjadi juara gabungan kelas menengah dunia. Ya, tampil minor sejak awal, Golovkin bangkit pada ronde keenam berkat pukulan keras ke sisi kiri wajah petinju Jepang tersebut. Kini, dia berhak atas sabuk gelar WBA milik Murata dan mempertahankan gelar IBF miliknya.
Puncak kemenangan itu terjadi ketika Golovkin berhasil merobohkan Murata pada ronde kesembilan. Pertandingan tak berlanjut setelah second kubu Murata memutuskan melempar handuk. “Murata benar-benar kesatria sejati. Dia bertarung habis-habisan hingga akhir,” jelas Golovkin kepada DAZN.
Laga itu jadi comeback-nya setelah lama absen dari ring. Sebelum duel kontra Murata, terakhir kali Golovkin bertarung yakni pada Desember 2020. Kemenangan yang disebut-sebut menjadi pertanda bahwa trilogi duelnya dengan Saul “Canelo” Alvarez akan terwujud.
“Pertandingan yang luar biasa! Setelah 400 hari meninggalkan ring dan permulaan yang lamban, @GGGBoxing (akun media sosial Golovkin) menghabisi Murata di Jepang untuk menggabungkan gelar. Kini semua mata tertuju kepada #CaneloBivol,” tulis promotor tinju Eddie Hearns di Twitter, menanggapi kemenangan Golovkin.
Ya, trilogi pertemuan Golovkin dan Canelo baru mungkin terwujud setelah melihat hasil pertarungan Canelo kontra Dimitry Bivol pada 7 Mei mendatang. Bila Canelo bisa memenangi duel tersebut, peluang terwujudnya duel penentuan juara sejati antara mereka berdua terbuka lebar.
Seperti diketahui, Golovkin dan Canelo sudah dua kali bertemu. Pertama, pada 16 September 2017 jadi duel perdana mereka. Laga tersebut berakhir dengan split draw. Adapun yang kedua, terjadi T-Mobile Arena, Nevada, Amerika Serikat, 15 September 2018. Laga tersebut dimenangkan Canelo.
Sejatinya kedua kubu sudah bersepakat untuk melakoni duel ketiga. Rencana awal berlangsung 12 September 2020. Namun, pandemi Covid-19 membuat pertandingan tersebut harus tertunda lama. (ndy/k16)
RENDY FAUZAN
rendy.fauzan@kaltimpost.co.id
