Mimpi Aldila Sutjiadi merebut gelar juara pada turnamen WTA Copa Colsanitas terwujud. Pada babak final di Bogota, Kolombia, Minggu (10/4) dini hari waktu Indonesia, Aldila yang berpasangan dengan petenis Astra Sharma (Australia) berhasil mengalahkan pasangan Emina Bektas (AS) dan Tara Moore (Inggris).
ALDILA/Sharma unggul melalui laga super tiebreak dengan skor akhir 4-6, 6-4 (11-9). Pertandingan final itu memakan waktu 1 jam 48 menit. ”Lega akhirnya bisa juara WTA,” ucapnya kemarin.
Ya, dalam beberapa tahun terakhir, Aldila kerap gagal mengakhiri turnamen sebagai kampiun. Di LTP Women’s Open di Charleston, Amerika Serikat, Aldila yang berpasangan dengan Erin Routliffe (Selandia Baru) kalah oleh duet gado-gado En Shuo Liang (Taiwan) dan Rebecca Marino (Kanada) dengan skor akhir 7-5, 5-7 dan (7-10).
Selain itu, di turnamen berlevel WTA 125K, Dow Tennis Classic, di Midland, Amerika Serikat (AS), 2021, Aldila harus puas sebagai finalis. Aldila yang saat itu berpasangan dengan pemain asal Thailand Peangtarn Pilpuech harus mengakui keunggulan Harriest Dart/Asia Muhammad dengan skor 3-6, 6-2 (7-10). Sebagai catatan, set ketiga digelar dengan super tie break.
Karena itu, kelegaan bisa dirasakan peraih medali emas Asian Games 2018 ganda campuran tersebut setelah memenangi turnamen. Keberhasilan merebut gelar juga serta-merta mengangkat peringkat ganda Aldila. Untuk kali pertama, dia berhasil menembus top 100 WTA. Awal pekan ini dia bakal bertengger di posisi ke-86.
Kepada Jawa Pos, Aldila mengungkapkan kunci kemenangannya adalah tetap berpikir positif meski ketinggalan di set pertama. "Di super tie break kami berusaha untuk bermain point by point dan tidak banyak berpikir, keep it simple dan aggresive," katanya.
Soal seringnya gagal di final sebelumnya, Aldila menilai itu tidak memengaruhi mentalnya. "Tak ada sama sekali sih, malahan tadi nggak terpikir kalau udah beberapa kali kalah final, karena kami hanya fokus di match tersebut dan tidak berfikir hal lain," ujarnya.
Ketum PP Pelti Rildo Ananda Anwar juga lega atas capaian Aldila. ”Alhamdulillah ya, sudah saya WA juga ucapkan selamat. Ini kerja keras Aldila yang selama ini berusaha serius ikut tur ke mana-mana. Harus mencari poin. Kami harapkan dia bisa terus seperti itu,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Gelar tersebut menjadi modal yang bagus bagi Aldila saat membela tim Indonesia di ajang grup I Asia-Oseania Piala Billie Jean King. Ajang itu berlangsung di MTA Tennis Academy, Antalya, Turki, pada 12–16 April. Rildo berharap keberhasilan Aldila bisa mengangkat performa tim. Apalagi, Indonesia berada di grup I bersama Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, India, dan Selandia Baru.
Namun, Rildo belum tahu apakah Aldila sudah bisa bermain atau belum. Dia berharap Aldila bisa tampil di nomor tunggal maupun ganda. ”Saya masih berkomunikasi intens dengan kapten tim Deddy Tedjamukti apakah Aldila sudah bisa bermain atau tidak,” bebernya.
Terpisah, Deddy menyebutkan bahwa Aldila akan bergabung dengan tim mulai Senin pagi waktu Turki. Karena waktu yang mepet, dia masih harus mempertimbangkan untuk menurunkan Aldila atau tidak. ”Kita lihat strategi dan keadaan di sini, apa perlu rest dulu di hari pertama,” ujarnya. (raf/c19/bas/jpg/ndy/k16)
