TAHUN lalu adalah momen yang membuat Siti Saidah lebih banyak bersyukur. Pasalnya ketika dia mengolah kue kering khusus Lebaran 2021, ada pengalaman kurang mengenakkan yang menimpanya.
“Jadi ada customer yang pesan kue kering dan belum sebulan sudah berjamur. Nah, dia langsung viralkan di media sosial. Enggak komplain ke saya dulu. Padahal kalau komplain kan bisa kami pertanggung jawabkan sebelum dia viralkan,” kenang perempuan yang biasa dipanggil Idah itu.
Dari situ, semangatnya langsung runtuh. Ketika dia menghubungi customer tersebut dan ingin ganti rugi, malah dijawab ketus. Selain itu, yang membuatnya kecewa yakni ternyata sang customer juga memiliki usaha.
“Bisa dibilang dia paham lah ya bagaimana kalau ada masalah dengan produk, bisa hubungi penjualnya dulu. Padahal dia loh jualan juga. Jadi waktu itu benar-benar makin insecure lah bahasanya,” kata Idah.
“Tapi dari semua komentar, enggak semua menyudutkan saya. Karena posisinya itu kue kering bukan karena kelamaan. Ada yang malah berbagai pengalaman kalau faktornya bisa saja karena masih panas langsung dimasukin toples, atau manggangnya kurang matang,” bebernya. Idah juga mengaku tak tahu mengapa produknya cepat berjamur.
Mulanya dia merasa kapok untuk menjual kue kering lagi. Namun seiring waktu, semangatnya tumbuh kembali. Seiring dengan kepercayaan konsumen terhadap berbagai produk olahannya.
“Titik down-nya itu sampai saya konsultasi ke psikolog. Jujur saya ini introvert, bahkan psikolog saja kaget kok bisa saya jualan hehe. Nah dari situ mulai merasa nyaman, mulai percaya diri. Termasuk berani tatap mata lawan bicara kayak sekarang, sebelumnya saya enggak berani,” jelasnya lalu tertawa kecil.
Selain itu, Idah juga mengaku sebelumnya memiliki insting kuat terhadap apa yang dikerjakan. Hal itu terbukti. Namun disebutkan jika memiliki ambisi yang minim. Namun kini, dia mengandalkan ambisinya.
“Jadi sekarang ambisi yang saya tinggikan. Termasuk ketika merasa gagal tahun lalu, tahun ini berambisi untuk bisa lagi. Padahal saudara keluarga itu tahu bagaimana hancurnya saya waktu tahun lalu, tapi berupaya untuk percaya diri lagi,” tutupnya lalu tersenyum.
Raden Roro Mira
miraroro3@gmail.com
