Bernice Olena Suwito, 14, dan Breanna Oline Suwito, 12, awalnya hanya iseng memulai hobi berkuda. Dalam waktu tak sampai dua tahun, keduanya sudah mengumpulkan lebih dari 20 badge rosettes atau piagam di dunia berkuda. Olahraga tersebut membuat keduanya makin fokus di kelas.
RETNO DYAH AGUSTINA, SURABAYA
SENYUM lebar Bernice Olena Suwito tak bisa disembunyikan. Meski pada awal kompetisi, dia tampak nervous. Semuanya terbayar pada hari terakhir penyelenggaraan Surabaya Jumping Master 2022 Minggu (27/3) lalu. Dia tak menyangka akan meraih predikat 2nd Place Jumping 100 Cm U-21 (Overall). Bernice menaklukkan arena bersama kuda bernama Prancing Sorrel.
Sebelumnya, kakak beradik kelahiran 2008 dan 2010 itu terbiasa dengan kompetisi berkuda kelas dressage atau tunggang serasi. Dalam kategori tersebut, kuda menampilkan trik-trik sesuai dengan perintah penunggangnya. Keduanya harus kompak untuk menunjukkan ketangkasan sekaligus keanggunan dalam berkuda. ”Jadi, ikut jumping ini beda sekali dengan yang sebelumnya kami lakukan,” jelas Bernice.
Kompetisi jumping atau lompat rintangan membutuhkan keterampilan yang lebih rumit.
Sebelumnya, Bernice dan Breanna memang rutin mengikuti perhelatan Dressage Online Asia hingga berhasil mengumpulkan lebih dari 20 badge rosettes.
Bernice dan Breanna kemudian melihat temannya yang mulai berkuda. Iseng-iseng keduanya meminta kepada sang mama untuk diizinkan punya hobi baru. ”Ternyata, latihannya jauh dari rumah. Tapi, tetap penasaran sih,” tutur Breanna.
Widya mengakui anak-anaknya terlihat penat saat sekolah online dan kegiatan banyak dihentikan. Kegiatan olahraga yang baru bisa jadi bakal membantu anaknya lebih sehat dan menghilangkan kepenatan belajar. ”Ternyata, mereka berdua sama-sama suka. Dan terlihat banget ada peningkatan, baik fisik maupun psikologis,” jelasnya.
Bernice juga tampak lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan lain. Les piano salah satunya.
Sang adik juga serius dalam mengatur kegiatannya. Dia taat pada jadwal yang sudah dibuat sendiri. Pagi sampai sore sekolah online dan mengerjakan tugas. ”Setelah itu, masih ada les pelajaran online. Aku tetap ikutin meski harus sambil di perjalanan menuju tempat latihan berkuda,” ungkap Breanna.
Widya mengatakan, pengembangan karakter dan perbaikan fokus memang menjadi manfaat umum berkuda. Apalagi, berkuda termasuk olahraga tim yang kompleks. Masalahnya, rekan setim mereka tak bisa bicara. ”Aku harus banyak-banyak main sama kudanya sebelum latihan. Biar kompak,” kata Bernice. Breanna menambahkan bahwa mengelus, berbicara, dan memberi makan bisa jadi trik ampuh untuk PDKT dengan kuda. (jpc)