Posko Kodam telah berdiri di IKN, Kecamatan Sepaku, PPU. Selasa (5/4), Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Teguh Pudjo Rumekso pun mengajak puluhan wartawan ke sana. Mengenalkan posko tersebut.
ULIL YIN MU'AWANAH, Balikpapan
RUANGAN jembar berukuran 12x2,5 meter berdiri di Posko Kodam VI/ Mulawarman. Bilik itu menjadi tempat bagi Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Teguh Pudjo Rumekso beristirahat dan bekerja bila berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).
Ruang Pangdam itu disekat menjadi dua bagian. Satu bilik sebagai ruang tamu. Terdapat tiga sofa dan meja. Ruang lainnya digunakan sebagai tempat kerja. Terdapat kursi, meja, dan lemari yang tertata. Di ruang itu terdapat pula single bed untuk Pangdam beristirahat. Selasa (5/4), puluhan awak media dari Balikpapan dan PPU sengaja diajak Pangdam untuk melihat-lihat posko TNI tersebut. Sekaligus ngabuburit menanti waktu berbuka.

Posko Kodam VI/Mulawarman yang ada di IKN ini bangunannya terbuat dari kontainer yang totalnya terdapat delapan peti kemas. Posko ini berisikan ruang kerja Pangdam, ruang rapat, ruangan untuk personel yang berjaga, dan lain-lain.
Secara keseluruhan, posko itu didominasi warna cokelat. Bangunan dibuat dari kontainer. Totalnya terdapat delapan peti kemas. Tak hanya terdapat ruangan khusus Pangdam, namun juga ruangan lainnya untuk personel yang berjaga.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Teguh Pudjo Rumekso menunjukan beberapa ruangan yang ada di Posko Kodam VI/Mulawarman.
Posko Kodam itu berada di area pembangunan calon istana IKN. Aliran listrik disokong oleh PLN. Sementara keperluan air bersih menggunakan tangki kemudian ditampung di ground tank. Penempatan kontainer pun tidak permanen agar bisa digeser ketika diperlukan.
“Keberadaan Posko Aju Kodam VI/Mulawarman ini merupakan bentuk dukungan penuh TNI Angkatan Darat (AD) terhadap program pemerintah mengenai pembangunan IKN,” ujar Teguh kemarin sore. Silaturahmi itu, Pangdam mengajak sejumlah pejabat Kodam VI/Mulawarman.
Posko itu sekaligus menjadi pusat pengamanan TNI agar memberikan jaminan keamanan kepada pekerja selama proses pembangunan IKN. Di posko Kodam itu, menempatkan satu regu yang berjumlah 12 personel.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Teguh Pudjo Rumekso berfoto di ruang kerja yang berada di Posko Kodam VI/ Mulawarman.
Regu tersebut akan melakukan patroli setiap harinya. Seiring dengan pembangunan ke depan jumlah pasukan akan bertambah menjadi satu peleton. Di samping itu, masih ada Koramil Sepaku dan Polri yang turut membantu.
“Tiga hari lalu, sudah ada peninjauan kembali ke IKN dari Mabesad (Markas Besar Angkatan Darat). Nanti dibangun Kodam IKN, bersamaan Kodim Tipe A, dan pemenuhan fasilitas lain, termasuk perumahan bagi prajurit,” tuturnya. Namun, dirinya belum mengetahui pasti kapan pembangunan tersebut direalisasikan. Demikian pun pergeseran personel juga dilakukan perlahan.
IKN, kata Teguh, merupakan kebanggaan bagi publik. Bukan hanya Kaltim tapi seluruh masyarakat Indonesia. “Tidak sekadar memindahkan bangunan, dan bukan pula Jawa-sentris. Dengan IKN di sini, tidak hanya pemerintahan saja, tapi kegiatan masyarakat dan ekonomi dipastikan berdampak positif,” ungkapnya.
Posko tersebut berdiri tak jauh dari Titik Nol IKN. Lebih tepatnya di titik perkemahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu bersama para menteri dan gubernur.
SILATURAHMI BARENG MEDIA
Setelah sekian bulan menjabat, sejak serah terima jabatan pada November 2021, dikarenakan kesibukan dan agenda lainnya, baru kemarin Pangdam berkesempatan mengundang awak media untuk menjalin silaturahmi.
Kehadiran media sangat berarti dan mendukung keberadaan Kodam VI/Mulawarman di Kaltim. Dia merasa berterima kasih atas masukan yang menjadi evaluasi bersama. Lebih jauh, dia menyampaikan, Kodam harus bersinergi dengan kepolisian dan pemerintah daerah, terlebih dalam penanganan Covid-19 khususnya program vaksinasi.
Mulai kemarin hingga 1 Mei 2022, Pangdam kembali memerintahkan jajarannya supaya kembali melaksanakan booster kepada masyarakat di Kaltim, Kaltara, dan Kalsel yang menjadi wilayah Kodam VI/Mulawarman.
Sementara itu, Pangdam mengungkapkan, Kodam adalah barometer satuan TNI AD. Dia menyebut, Kodam VI/Mulawarman harus mampu melakukan kegiatan-kegiatan optimal sesuai program-program TNI AD dan peranan strategis. Termasuk penjagaan dan pembinaan teritorial di daerah perbatasan yang sangat rawan atas tindakan ilegal. Berbatasan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Filipina.
Terlebih masalah narkotika masih jamak terjadi. Human traffic, atau kegiatan illegal mining yang sangat merugikan negara. “Baru-baru ini ada kejadian penambangan ilegal di Kilometer 43 dan 48 yang mengatasnamakan saya dan Kapolda Kaltim. Itu saya tegaskan tidak benar. Kami akan tindak tegas. Bahkan jika ada anggota turut bermain di dalamnya pasti ditindak. Bilamana ada kegiatan ilegal yang turut membawa nama satuan maupun atasan saya, silakan dilaporkan,” tegasnya.
TNI, ucap Pangdam, harus hadir di tengah masyarakat menjadi solusi dan berdampak kesejahteraan. Bukan sebaliknya. Dan sudah banyak program sosial yang dilakukan, serta terjun langsung ke masyarakat seperti bantuan penanganan banjir di berbagai daerah, seperti Kubar, Kukar, Samarinda maupun Balikpapan dan membuat dapur umum.
“Kami juga turut mewaspadai radikalisme. Bila ada informasi mengenai kegiatan atau hal-hal yang dapat mengancam kedaulatan Tanah Air kita, masyarakat bisa segera memberikan informasi supaya bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. (rom/k15)