Jalan-Jalan ke Purwakarta, Serunya Tabung Air Hujan di Sumur Resapan

- Selasa, 5 April 2022 | 13:25 WIB
Wilayah pedesaan Purwakarta yang memberlakukan program sumur resapan. (Dok. CCFI)
Wilayah pedesaan Purwakarta yang memberlakukan program sumur resapan. (Dok. CCFI)

Menabung tak harus melulu uang. Di Purwakarta, masyarakat diedukasi untuk menabung air hujan. Sehingga hal itu dapat mencegah banjir dan mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Menabung air hujan itu dilakukan di sumur resapan.

Lokasi sumur resapan itu berada di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Dalam diskusi bersama, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Yayasan FIELD memanfaatkan wilayah Jatiluhur yang merupakan daerah resapan air hujan, agar memiliki tabungan air hujan ke depannya.

Sedikitnya ada 854 sumur resapan yang dinamai program Menabung Air Hujan di Sumur Resapan. Kampanye itu diusung karena perubahan iklim dan perubahan tata guna lahan dapat mengakibatkan terbatasnya ketersediaan air. Selain itu menyebabkan penurunan debit air di daerah yang terdampak. 

”Solusi ini merupakan bagian dalam upaya mempertahankan kelestarian lingkungan serta untuk mendukung akses air bagi masyarakat setempat yang membutuhkan,” kata President of The Coca-Cola Foundation Saadia Madsbjerg kepada wartawan secara virtual baru-baru ini.

Sedikitnya ada 8 lokasi desa yang memberlakukan program itu. Mana saja Delapan lokasi desa tersebut meliputi Desa Tajursindang, Sindanglaya, Panyindangan, Batutumpang, Tegalwaru, Tegalsari, Sukahaji, dan Desa Warungjeruk yang merupakan wilayah resapan air di Jatiluhur. Pembangunan sumur resapan telah berjalan sejak 2021 dan selesai pada Maret 2022.

Selama proses pembangunan sumur resapan telah berdampak kepada 6.800 jiwa. Sumur-sumur resapan yang dibangun telah dirasakan manfaatnya dalam pengendalian banjir lokal dan juga memperbaiki ketersediaan air di desa-desa sekitar pembangunan sumur resapan.

Direktur Eksekutif Yayasan FIELD Heru Setyoko menjelaskan, teknologi sumur resapan cocok untuk dibangun di delapan desa di sekitar Jatiluhur. Sumur resapan merupakan teknologi yang mudah dan murah, namun cukup efektif dan efisien dalam menanggulangi krisis air.

”Dengan sumur resapan inilah air dapat tertampung, tertahan dan meresapkan aliran air atau air hujan ke lapisan tanah (akuifer). Berdasar penelitian, program sumur resapan dapat meningkatkan jumlah debit air tanah sebesar 30 persen dalam waktu 1–2 tahun,” kata Heru.

Pembangunan sumur resapan ini tidak hanya akan berdampak pada meningkatnya debit air di wilayah Jatiluhur, akan tetapi juga dapat menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi pada warga sekitar. Hal itu karena peningkatan debit air yang signifikan dapat berpengaruh pada sumber air untuk pertanian yang merupakan salah satu mata pencaharian terbesar bagi penduduk setempat.

”Masyarakat dapat menabung air selama musim hujan dan memanen hasilnya dalam waktu yang relatif singkat, serta menjamin ketersediaan akses air bagi masyarakat penerima program dan kelestarian lingkungan,” ujar Ketua Pelaksana CCFI Triyono Prijosoesilo. (jpc)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X