UJOH BILANG – Meski belum sepenuhnya diaspal, poros Mahulu–Kubar mulai ramai dilintasi. Tak hanya warga, suplai komoditas juga kerap lalu lalang. Namun jalan poros ini mengalami kerusakan di beberapa titik dari Mamahak Besar hingga Laham.
DPRD Mahulu menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi terkait. Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan mengatakan, setelah RDP dengan Dinas PUPR dan UPTD Alat Berat, diketahui peralatan pemerintah belum bisa bekerja maksimal karena terkendala berbagai hal.
“Kita dengar tadi kondisi alat beratnya tidak bisa bergerak maksimal karena kondisi tua dan butuh perawatan,” imbuhnya. Ia menilai, selain bergantung pada alat milik pemerintah, perlu dilakukan komunikasi intensif dengan pelaku usaha atau perusahaan yang beroperasi. Khususnya ikut dalam menggunakan jalan poros. Memiliki kewajiban dalam memperbaiki jalan yang rusak.
“Sebenarnya pemakai jalan itu bukan cuma masyarakat Mahakam Ulu. Kan ada juga dari perusahaan. Termasuk pihak ketiga yang bekerja di Kabupaten Mahulu. Kita minta kepada pihak PUPR mengkomunikasikan kepada semua pihak untuk pemulihan jalan,” jelas Bulan.
Untuk skala jangka panjang, ia meminta untuk dibuat MoU dengan perusahaan sekitar guna memperbaiki jalan yang digunakan. “Lihat kondisi cuaca, perusahaan harus sigap. Ini kan kita pakai sama-sama. Jadi harus ada kesadaran dan itikad baik untuk menjaga jalan itu,” tutup Bulan. (*/sya/kri)