Peliput:
M RIDHUAN
mad.dhuan@gmail.com
NOFFIYATUL CHALIMAH
nofi.office@protonmail.com
Dibangun sejak 2015, Jembatan Pulau Balang resmi rampung pada 6 Januari 2022. Namun, sayang nasibnya bak Jembatan Abunawas. Infrastruktur itu tak bisa langsung dilintasi meski sudah terbangun.
MIMPI pemerintah dan warga, agar Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU) terhubung sudah terwujud. Lewat Jembatan Pulau Balang. Namun, agar infrastruktur itu bisa dilintasi warga, kini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Jalan pendekat di sisi Kota Minyak belum terbangun.
Padahal jembatan yang menghabiskan anggaran Rp 1,43 triliun itu bisa membuka konektivitas baru untuk trans Kalimantan. Hingga menjadi akses menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Junaidi menjelaskan, jalan pendekat Jembatan Pulau Balang terus berproses. Teranyar, dirinya akan mengadakan rapat koordinasi dengan Pemprov Kaltim. Audiensi khusus bersama Gubernur Kaltim Isran Noor untuk mengetahui persis lokasi lahan yang akan dibangun jalan. “Kami (BBPJN Kaltim) akan audiensi dulu dengan Pak Gubernur. Ingin tahu penlok (penetapan lokasi),” kata Junaidi, Jumat (25/3).
Diketahui, sejak awal akses penghubung menuju jembatan di sisi Balikpapan tak pernah tuntas sejak awal pembangunan jembatan yang memiliki bentang panjang 804 meter itu. Sementara di sisi PPU, jalan pendekat telah selesai dibangun oleh Pemkab PPU sejak 2017 lalu. Akses jalan dari Jembatan Pulau Balang, Kelurahan Pantai Lango ke Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam yang selesai dibangun tersebut merupakan perencanaan Pemkab PPU.