Selain Alopecia, Penyakit-Penyakit Ini Juga Sebabkan Kebotakan

- Selasa, 29 Maret 2022 | 11:37 WIB

Penyakit alopecia aerata disebut menjadi penyebab aktris Jada Pinkett-Smith mengalami kerontokan rambut parah yang berujung pada kebotakan. Ketika hadir di gelaran Academy Awards atau Oscar 2022 pada Minggu (27/3) malam waktu setempat, istri Will Smith itu tampil tanpa rambut.

Kepada People, Jada sempat mengakui bahwa dirinya mengidap penyakit autoimun. Penyakit itu membuatnya mengalami kerontokan rambut parah. Sehingga mengalami kebotakan.

Penyakit alopecia aerata disebut menjadi penyebab aktris Jada Pinkett-Smith mengalami kerontokan rambut parah yang berujung pada kebotakan. Ketika hadir di gelaran Academy Awards atau Oscar 2022 pada Minggu (27/3) malam waktu setempat, istri Will Smith itu tampil tanpa rambut.

Kepada People, Jada sempat mengakui bahwa dirinya mengidap penyakit autoimun. Penyakit itu membuatnya mengalami kerontokan rambut parah. Sehingga mengalami kebotakan.

Beberapa penyakit lain yang menyebabkan kebotakan atau kerontokan rambut dengan parah adalah infeksi jamur. Penyakit infeksi jamur atau yang biasa disebut dengan tinea capitis.

”Penyakit infeksi jamur atau tinea capitis itu biasannya banyak pada anak. Si jamurnya ini masuk dan menyerang batang rambut sehingga rambutnya patah dan akhirnya botak. Jadi kalau anak botak itu karena jamur. Kulitnya merah,” urai Dewi.

Penyakit alopecia aerate, lanjut dia, tidak membuat kulit kepala merah atau meradang. Justru kulit kepala normal tanpa merah dan gatal. ”Semua orang bisa terkena alopecia aerata, laki, perempuan, dan semua usia. Tapi jumlah pasien nggak seberapa tinggi,” papar Dewi.

Penyakit lain disebut Dewi disebut akibat gangguan psikologis. Penyakitnya bernama trichotilomania. Biasanya, penderita penyakit ini suka mencabut rambut sendiri. ”Ini masuk gangguan psikologis. Ada dorongan kuat untuk mencabut rambutnya sendiri. Gangguan jiwa. Botaknya dia karena irregular. (Rambut) yang hilang di tempat yang dicabut sendiri,” ujar Dewi.

Penyakit lain adalah traction alopecia. Kondisi itu terjadi karena rambut terlalu ditarik. Sehingga akar rambut tak kuat menyangga dan akhirnya terjadi kerontokan. 

”Ada juga male pattern baldness. Ini paling sering terjadi dan disebabkan genetik dan turunan, lalu gangguan hormon. Bedanya di polanya, kalau laki-laki pasti bagian kepala ke atas. Rambutnya mengecil, kalau sudah sampai hilang semua sulit tumbuh lagi dan (kepala) menjadi licin,” terang Dewi.

Kerontokan dan kebotakan juga bisa disebabkan infeksi menular seksual (IMS). Penyakit sifilis disebut Dewi paling banyak ditemukan menjadi penyebab utama dari kerontokan dan kebotakan.

”Ada penyakit sifilis primer sekunder yang jadi penyebabnya. Rambutnya rontok. Kalau terus menerus bisa botak. Kemudian ada moth eaten alopecia, bentuknya banyak botak kecil dan banyak di kepala,” kata Dewi.

Dia menjelaskan, penyakit yang paling sering ditemukan adalah telogen effluvium. Pasien mengalami kerontokan parah. Biasanya, pasien mengalami kerontokan namun tak sampai mengalami kebotakan. ”Ini biasa muncul pada penyakit kronis seperti infeksi berat, atau demam tinggi, usai operasi, dan usai melahirkan,” tutur Dewi.

Dewi menambahkan, beberapa hal bisa dilakukan untuk mencegah kebotakan. Di antaranya dengan mengurangi stres. Kemudian juga menghindari diet.

”Kerontokan bisa juga karena diet. Mikronutrien yang berkurang. Diet ketat karena kekurangan zinc biotin itu juga bisa jadi rontok. Kekurangan nutrisi itu bisa (rontok),” ucap Dewi. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X