UJOH BILANG – Program ketahanan pangan membuahkan hasil yang menjanjikan. Bukit-bukit di Kampung Long Isun, Kecamatan Long Pahangai menguning oleh bulir-bulir padi yang kian matang.
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh didampingi istri Yuvita Bulan, membuka panen raya di kawasan tersebut. Antusiasme warga kampung turut mengikuti rangkaian kegiatan. Bupati merasa bangga dengan hasil kerja masyarakat bergotong royong.
Mereka membuka lahan melebihi batas minimal 10 hektare, dan hasil tanam padinya begitu baik. Bupati menyebutkan, program ketahanan pangan yang dimulai akhir tahun lalu, bertujuan memberikan surplus padi.
Dengan demikian, dapat mengurangi ketergantungan beli beras dari luar daerah, serta meningkatkan kesejahteraan petani. “Program ketahanan pangan yang kita usahakan ini, agar tidak ada kekurangan dalam hasil panen,” jelasnya.
Menurut dia, program ini dibuat pemerintah dengan sentuhan-sentuhan teknologi pertanian melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahulu.
“Kesejahteraan masyarakat dapat dicapai bila tidak ada kekurangan pangan, hasil panen secara konvensional selama ini yang dilakukan petani masih kurang dari cukup. Saya rasa perlu memberikan perlakuan dan perhatian khusus dengan penambahan metode baru, seperti penyuburan tanah, supaya hasilnya meningkat,” ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, bentuk pertanian monoton begitu-begitu saja. Buka lahan kemudian tanam, lalu panen dengan kenyataan hasilnya tidak maksimal.
“Kita seperti main judi, ada yang jadi dan juga ada yang tidak. Kita berpikir kenapa tidak bikin program mengubah cara-cara lama. Karena sekarang sudah didukung oleh teknologi-teknologi yang membuat pupuk teknologi,” jelasnya.
Bupati berpesan kepada beberapa kampung lain untuk mengikuti kesuksesan panen Kampung Long Isun. “Saya sarankan semua kampung mengikuti program yang telah dibuat. Karena sudah diukur dan dikaji. Mereka bisa lihat sendiri yang sudah berhasil,” tambahnya.
Sementara itu, Petinggi Kampung Long Isun Damianus Nyuk mengatakan, hasil panen padi dari 11 hektare itu akan diberikan untuk masyarakat dan sebagian dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).
“Tujuan awal kita untuk kampung, tapi kalau ada kelebihan, nanti bisa kami jual keluar kampung. Kami berharap dengan program ini bisa mensejahterakan masyarakat Long Isun,” tutupnya. (*/sya/kri/k16)