Kisah Putri Lulusan S2 Austria Bersama Sang Suami Adit yang Mengajar Anak-anak di Pedalaman Papua (Bag-2/Habis)

- Rabu, 23 Maret 2022 | 12:56 WIB
Anak anak Kosarek belajar.
Anak anak Kosarek belajar.

Membangun rumah belajar di daerah terpencil seperti di Kampung Kosarek, tentunya membutuhkan kegigihan pasangan suami istri Putri dan Adit. Bagaimana kegigihan mereka ?

Laporan: Elfira, Jayapura

 

HONAI belajar berdinding kayu, beralas papan cincang, dengan noken bergantungan di mana-mana adalah tempat di mana Putri dan suaminya Adit mengajar anak-anak Kosarek. Sedang di luar rumah belajar, terlihat bukit-bukit menjulang tinggi.

Hari Selasa hingga Jumat merupakan waktu bagi anak-anak belajar, sedangkan Senin waktu tutor untuk belajar. Sementara Sabtu anak-anak libur untuk membantu orang tua.

Untuk menuju ke Rumah Belajar, anak-anak harus berjalan kaki dari rumah mereka. Melewati bukit dan lembah serta menyeberangi sungai.

“Kemampuan fisik, semangat kerja, dan ketekunan tidak boleh hilang dari anak-anak ini,” kata Putri saat ditemui Cenderawasih Pos, Jumat (18/3) siang lalu.

Membangun rumah belajar di daerah terpencil butuh kegigihan bagi Putri dan suaminya. Bahkan, pasangan suami isteri ini harus belajar bahasa Mek yang merupakan bahasa ibu masyarakat setempat.

Berbahasa ibu adalah cara berkomunikasi yang paling efektif dengan anak anak, termasuk memudahkan proses belajar mengajar.

“Waktu kami tiba di Kosarek, kami sulit komunikasi dengan anak-anak. Sehingga saya dan suami memutuskan belajar bahasa Mek. Meski sulit, namun kami coba terus belajar bahasa Mek agar kami bisa mengajar anak-anak di Kosarek, sekaligus memudahkan kami berbincang dengan masyarakat setempat,” ucap perempuan 36 tahun ini.

Putri dan suaminya serta para Tutor lokal yang dilatih menggunakan bahasa Mek untuk mengajar anak-anak di Rumah Belajar Kosarek. Terutama untuk jenjang kelas yang setara TK, kelas 1 dan 2 SD, mereka menggunakan pendekatan pendidikan multi bahasa berbasis bahasa ibu untuk mentransfer ilmu calistung dan ilmu modern secara lebih efektif.

Selain baca, hitung dan menulis, anak-anak di rumah belajar juga mendapat pelajaran seni, sosial, sains, musik, komputer, dan Bahasa Inggris bagi yang sudah cakap berbahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak Kosarek umur belasan tahun sudah bisa menciptakan lagu.

Di sudut lain, anak-anak belajar angka dan huruf lewat kebun yang berukuran kecil di halaman Rumah Belajar Kosarek.

Di kebun yang berukuran kecil itulah anak-anak bereksplorasi dan belajar. Entah itu menanam, mengukur, dan belajar huruf dari berbagai tanaman yang ada di kebun.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X