Sejak 58 tahun silam, Bakmi Jawa Pak Minto telah memikat para petinggi negara. Pak Harto dan keluarganya, Bu Mega, Jokowi, hingga Anies Baswedan adalah sebagian pelanggannya. Namun, pandemi dan ”garukan” mengubah peruntungan.
DINDA JUWITA, Jakarta
Trianto masih bisa mengingat dengan jelas petualangannya bersama sang ayah sebagai pengusaha kuliner. H Minto, sang ayah, adalah bakul bakmi yang tenar. Sebab, pelanggannya adalah orang-orang penting. Mulai pejabat ibu kota sampai presiden. Trianto berkali-kali diajak Minto datang ke istana presiden atau rumah dinas para pejabat pemerintahan.
’’Sudah dikenal dari zaman Presiden Soeharto sampai Ibu Megawati. Waktu Pak Jokowi masih jadi gubernur DKI juga sudah pernah merasakan. Pak Anies Baswedan juga langganan di warung ini,’’ terang putra ke-10 Minto itu saat ditemui Jawa Pos di warungnya pada awal Februari.
Sering memanjakan lidah orang-orang penting negeri ini membuat Minto juga dikenal di kalangan atas. Jika ada agenda penting, baik yang sifatnya resmi maupun personal, para tokoh publik tersebut tidak segan mengontak Minto langsung. Minto pun biasa menerima order khusus lewat telepon.
Trianto mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang pekerja keras. Kedekatannya dengan orang-orang penting pemerintahan pun buah dari ketekunannya dalam berusaha. Pria 45 tahun itu ingat betul perjuangan sang ayah sejak dirinya masih kecil. Meski tidak punya pembantu atau karyawan, Minto tidak pernah asal-asalan dalam bekerja. Dia menekuni usaha yang dirintisnya sejak 1964 tersebut.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), Trianto selalu mengagumi sang ayah. Lebih-lebih setelah dia rutin menemani Minto berjualan. ’’Dia turunkan ilmunya ke anak-anaknya supaya bisa melanjutkan perjuangan. Modalnya jujur dan ikhlas. Kalau nggak jujur nggak akan bisa dikenal sampai sekarang. Ayah saya yang mengajarkan itu dari sejak pertama jualan,’’ terangnya.
Di samping kerja keras, kunci sukses usaha kuliner Minto tentu terletak pada konsistensi rasa. Dari dulu sampai sekarang, Bakmi Jawa Pak Minto menyajikan kelezatan yang sama. Sebab, Trianto yang kini menjadi penerus usaha tidak pernah mengubah resep sang ayah. Dia yakin konsistensi rasa itulah yang membuat bakmi bikinannya bercita rasa tinggi. Itu pula yang membuat para pelanggan tetap setia meski sudah belasan atau bahkan puluhan tahun.
Sebagai penjual yang baik, Trianto berusaha mengingat menu favorit para pelanggannya. Tips itu dia dapatkan dari sang ayah. ’’Kalau Pak Soeharto, menu favoritnya bakmi Jawa rebus. Tapi, beliau pesannya spesial pakai daging ayam kampung,’’ tuturnya.
Mengolah ayam kampung menjadi hidangan perlu keterampilan khusus. Sebab, daging ayam kampung lebih liat jika dibandingkan dengan jenis daging ayam yang lain. ’’Bu Mega juga suka pakai ayam kampung,’’ imbuh Trianto.
Yang menarik dari Bakmi Jawa Pak Minto adalah kehadiran kekian dalam seporsi mi. Kekian dari tepung terigu yang digoreng itu dipotong-potong dan dicampurkan dalam mi. Kekian menjadi kekayaan Bakmi Jawa Pak Minto karena tampil bersama potongan daging ayam dan telur.
Trianto mengatakan, telur yang dipakai dalam masakannya adalah telur bebek. Berbeda dengan telur ayam, telur bebek memberikan rasa yang berbeda dalam sajian mi. Baik mi goreng maupun mi rebus. Khusus untuk mi rebus, sejumlah pelanggan meminta Trianto menyajikannya dalam kuah nyemek. Artinya, kuahnya sedikit saja.