Rumah Makan Madura Madrawi dan Pojok Favorit Bung Karno, Sate Kambing Favorit Delegasi Konferensi Asia-Afrika

- Kamis, 17 Maret 2022 | 13:37 WIB

Madrawi sudah berpulang. Rumah Makan (RM) Madura Madrawi yang legendaris pun sudah tidak ada. Namun, jejak kulinernya abadi. Tidak hanya karena menjadi kegemaran Soekarno, tapi juga karena pernah menjadi bagian dari perhelatan bersejarah Konferensi Asia-Afrika (KAA).

 

SAHRUL YUNIZAR, Bandung

 

JALAN Dalem Kaum berada di jantung Kota Bandung. Lokasinya tidak jauh dari kantor wali kota. Jalan itu menjadi salah satu akses menuju Masjid Raya Bandung. Di jalan raya itu, pada salah satu sudutnya, pernah berdiri RM Madura Madrawi. Sesuai namanya, pemilik rumah makan tersebut adalah Madrawi. Dia pendatang dari Madura, Jawa Timur.

Madrawi adalah kawan lama Soekarno. Mereka sudah saling kenal sejak tokoh yang kemudian menjadi presiden pertama RI itu tinggal di Surabaya. Dari Madura, Madrawi merantau ke Jawa Barat. Tepatnya ke Bandung. ”Kakek saya ke Bandung untuk mencari ayahnya,” kata Abdul Fatah Fadli saat dijumpai Jawa Pos pada Desember lalu.

Setelah menemukan sang ayah, Madrawi kemudian ikut menetap di Bandung. Dia mengikuti jejak ayahnya berwirausaha, yakni dengan mendirikan warung nasi di bilangan Kebon Kawung. Menunya, tentu, masakan Madura karena memang mereka berasal dari Pulau Garam tersebut. Madrawi pun kemudian menikah, punya anak sampai punya cucu di Kota Kembang.

Fadli adalah salah seorang cucu Madrawi. Generasi kedua keturunan Madrawi itu sempat bersentuhan langsung dengan RM Madura yang awalnya bernama warung nasi itu. Ayah Fadli, Fadli Badjuri, merupakan anak bungsu Madrawi. Badjuri pula yang sehari-hari mendampingi Madrawi mengurus warung nasi. Pelan tapi pasti, warung nasi dengan sajian menu Madura tersebut kian dikenal.

Bahkan, bupati Bandung kala itu sampai datang ke warung untuk mencoba masakan Madrawi. Sang bupati merasa cocok dengan olahan menu dan racikan bumbu Madrawi. Dia pun kemudian meminta warung nasi di Kebon Kawung itu pindah ke Jalan Dalem Kaum. Permintaan yang mengejutkan dan tentu saja tidak dia sia-siakan. Sebab, tidak sembarang orang bisa ditunjuk langsung oleh bupati. Apalagi sampai diajak pindah ke Jalan Dalem Kaum yang ketika itu menjadi pusat keramaian di Bandung.

”Atas usulan bupati, warung makan itu berganti nama menjadi rumah makan atau restoran,” jelas Fadli. Sejak itulah RM Madura Madrawi lahir dan menjadi salah satu rumah makan pertama di Bandung.

Kendati sudah hijrah ke tanah Sunda, Madrawi tetap berkawan dekat dengan Soekarno. Kedekatan itu pula yang membuat dia dipercaya sebagai panitia penyambutan tokoh yang akrab disapa Bung Karno tersebut di Bandung. Pada 1921, ketika Bung Karno mengawali hari-hari pertamanya di Bandung, Madrawi-lah yang mendampingi. Dia menjadi ”penyambung lidah” Bung Karno ke masyarakat Sunda yang belum fasih berbahasa Indonesia. ”Kakek dan bapak saya jadi penerjemah bagi orang-orang Bandung,” imbuhnya.

Meski Indonesia belum merdeka, nama Bung Karno sudah sangat dikenal pada 1920-an itu. Maka, tidak heran jika banyak warga yang ingin berjumpa dan berbincang langsung dengan Bung Karno. RM Madura Madrawi pun kemudian menjadi salah satu lokasi berdialog antara Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya pada waktu itu.

Saat Jawa Pos berkunjung ke kediamannya di Bandung, Fadli memamerkan foto RM Madura Madrawi. ”Bung Karno biasa duduk di meja pojok depan sebelah kiri,” katanya. Di pojokan itulah biasanya Bung Karno menyantap hidangan yang diolah Madrawai dan Badjuri.

Dari Badjuri, Fadli mendengar bahwa menu favorit Bung Karno adalah soto Madura yang disajikan dengan nasi terpisah. Bung Karno juga menggemari sate ayam, kerupuk udang, dan es teh manis atau es teh tawar. ”Setelah makan, biasanya beliau meminta pencuci mulut berupa pisang,” terangnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X