Perhotelan Berharap “Kue” Pemindahan IKN Nusantara

- Senin, 7 Maret 2022 | 11:42 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Pandemi Covid-19 punya dampak serius bagi bisnis perhotelan. Mulai isu pemecatan karyawan hingga penutupan hotel. Kini mereka mulai bangkit.

 

TIDAK seperti tahun lalu, industri perhotelan di Kaltim tahun ini cenderung stabil. Tingkat okupansi disebut sudah meningkat. Bahkan hotel-hotel di kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan penuh tamu setiap akhir pekan dan hari libur.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kaltim Zulkifli menyebut, meski ada lonjakan Covid-19, hotel di Kaltim tidak merasakan dampak yang serius. Penyebabnya karena regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sudah longgar terhadap sektor perhotelan. “Kami ini ‘kan mengikuti anjuran pemerintah. Dan saat ini sudah longgar,” ungkap Zulkifli, Kamis (3/3).

Apalagi dalam perjalanannya, hotel sudah menjadi salah satu lokasi yang telah menerapkan protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah. Artinya, hotel tidak lagi menjadi tempat yang dianggap berpotensi sebagai pusat penyebaran virus. Justru sejumlah hotel dijadikan sebagai penampungan bagi penderita Covid-19 untuk menjalani isolasi.

“Ini bukti hotel mendapat posisi sebagai sebuah tempat dengan protokol kesehatan yang tinggi. Jadi, selama tidak ada larangan untuk hotel, maka kondisinya akan berlangsung normal,” ucapnya.

Di sisi lain, Zulkifli mengakui bertahannya industri perhotelan berkat campur tangan pemerintah. Pemerintah memercayakan hotel sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan, baik skala kecil maupun besar. Itu sebabnya hotel di Kaltim mampu bertahan bahkan menjadi penopang pemulihan ekonomi di tengah Covid-19. “Jujur dari segmen market hotel saat ini cukup besar dari pemerintah. Menyumbang 30-35 persen pendapatan hotel,” jelasnya.

Dirinya juga mencontohkan, sebagai barometer okupansi, hotel-hotel di Samarinda dan Balikpapan saat ini mengalami lonjakan tamu menginap. Terutama pada akhir pekan dan tanggal merah. Bahkan dari pengalaman, dirinya menyebut, hotel berbintang tak pernah memiliki kamar kosong setiap akhir pekan. “Kita terlambat reservasi saja bisa enggak dapat kamar,” ujarnya.

Lonjakan itu juga akibat pengaruh rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Banyak investor yang berdatangan khusus untuk melihat langsung Kaltim. Mengadakan pertemuan, pembicaraan bisnis dan kerja sama hingga mencari tempat untuk menancapkan bisnis di Kaltim. Hotel di Samarinda dan Balikpapan pun jadi pilihan untuk menginap dan lokasi pertemuan. “Di Balikpapan itu luar biasa. Malam Sabtu dan Minggu itu penuhnya bukan main. Saya sendiri merasakannya,” ungkapnya.

Karena yang datang adalah kalangan menengah ke atas, maka hotel bintang 3 dan 4 paling merasakan dampak signifikan. Selain karena lebih memiliki fasilitas dan akomodasi yang lebih baik, juga lebih dipercaya menjadi tempat yang nyaman serta aman selama pandemi. Ditambah kencangnya pemerintah mengadakan pertemuan di hotel berbintang, maka memudahkan investor untuk menjangkau informasi terkait IKN.

“Efek segmen pemerintah ini menarik segmen lainnya. Di sisi lain dengan tidak adanya pelarangan, maka arus tamu pun berjalan seperti biasa,” bebernya.

Pendapatan terbesar hotel juga datang dari layanan food & beverage (F&B). Zulkifli bahkan menyebut, F&B memainkan peranan besar dalam peningkatan keuntungan yang diterima hotel. Apalagi saat awal-awal Covid-19, tamu hotel cenderung sepi, F&B menjadi penopang utama pendapatan hotel. “Di hotel itu pendapatan terbesar itu justru di makanan,” tegasnya.

Zulkifli yakin industri perhotelan akan terus tumbuh selama pandemi. Asal tidak ada aturan yang bisa menurunkan okupansi. Pertumbuhan itu sangat mampu menyumbang pemulihan ekonomi Kaltim. Sebab, setiap layanan yang disediakan di hotel mengandung pajak yang disetor ke pemerintah.

“Contoh, setiap tarif kamar hotel itu, 10 persennya disetor ke pemerintah. Semakin banyak kamar yang dihuni, semakin banyak pula pajak yang hotel setor. Dan tidak hanya kamar. Setiap kegiatan di hotel ada pajaknya,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X