Jarak Dekat Ada Perahu, kalau Agak Jauh Bisa Sewa Dorkas

- Jumat, 4 Maret 2022 | 14:55 WIB
Jasa angkut perahu.
Jasa angkut perahu.

Jalanan yang lama tergenang banjir tak cuma mencipratkan keluh kesah. Dari sana mengalir pula peluang usaha berupa ojek perahu dan kendaraan roda tiga.

 

EDI SUSILO, Lamongan

 

’’EH, Lek perahune kintir,’’ ucap Devi sambil memegang tepi perahu. Perahu yang dikendalikan Munirin itu memang membelok ke tengah jalan. Sang tukang perahu sigap. Dia langsung memegang bagian belakang perahu. Seusai membantu menurunkan barang bawaan penumpang, perahu pun kembali melaju, setelah dayung kayu dia ayunkan.

Di atas perahu berukuran 4 meter itu, Devi, Wulan, dan Sri asyik ngobrol. Sesekali perahu bergoyang karena ada pengendara motor yang melintas, menyibak air jalan yang terendam.

Mereka bukan turis yang tengah menyusuri kanal-kanal Venezia, Italia, tentu saja. Dan, Munirin juga bukan gondolier alias si pendayung gondola yang membawa penumpang sembari sesekali berdendang.

Devi, Wulan, dan Sri ibu-ibu muda bertetangga di Desa Kemlagilor, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dan, yang mereka naiki adalah ojek perahu yang muncul sejak desa mereka berbulan-bulan tergenang luapan Bengawan Jero.

Kemlagilor bagian dari puluhan desa di lima kecamatan di Lamongan yang berbulan-bulan terendam banjir dari Bengawan Jero alias Sungai Blawi. Banjir yang menghambat gerak orang bekerja, mengganggu anak-anak sekolah, merusak infrastruktur, dan melenyapkan penghasilan besar dari tambak-tambak udang dan ikan.

Munirin salah seorang petambak yang sekarang harus banting setir jadi tukang perahu. Nurudin pun demikian. Berdamai dengan banjir dan kini menekuni sumber pendapatan pengganti tambak yang tak bisa diharapkan lagi akibat terjangan banjir sejak November tahun lalu.

Nurudin menggunakan perahu berbahan paralon miliknya yang dia beli seharga Rp 4 juta untuk ngojek di Jalan Raya Kemlagilor. Pasar Kiringan, pusat warga berbelanja kebutuhan pokok, tempatnya mangkal.

Ibu-ibu pembeli yang tak mau barang belanjaannya basah karena air dia tawari jasa angkut. ’’Lumayan, sehari kadang dapat Rp 50 ribu. Kalau ramai sampai Rp 60 ribu,’’ ucapnya.

Di depan pasar, sambil berpegangan pada pohon mangga, di situ dia biasanya menunggu. Perahu akan dia dorong ketika ada calon penumpang memanggil, ’’Perahu, Pak.’’

Tarif ojek perahu kakek satu cucu itu tak mahal. Hanya Rp 2.000 sekali jalan. Jarak yang ditempuh mengantar para emak memang juga tak jauh. Dari depan Pasar Kiringan sampai halaman SDN Kemlagilor yang berjarak sekitar 150 meter.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X