Melalui telepon, Ahmad Abdul Hadi dipandu bidan tentang apa saja yang harus dilakukan untuk membantu Amanda Pratama melahirkan. Dengan sang suami memegangi kepala dan kaki Amanda, bayi pun lahir selamat di teras rumah.
FREDY RIZKI, Banyuwangi
HARI perkiraan lahir janin yang dikandung Amanda Pratama sebenarnya masih sekitar dua pekan lagi. Namun, sejak Senin (21/2) pagi, istri Rian Abdillah itu mengeluh sakit perut dan beberapa kali mengalami kontraksi.
Feeling Rian, anak keduanya segera lahir. Tak menunggu lama, pagi itu juga warga Graha Blambangan, Kelurahan Banjarsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu pun langsung memesan taksi online untuk mengantar istrinya menjalani tes swab antigen. Sebelum persalinan, bidan memang meminta istrinya dipastikan bebas dari Covid-19.
Tak seberapa lama, pada pukul 08.30 taksi online yang dikemudikan Ahmad Abdul Hadi, warga Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, tiba di rumah Rian. Begitu mobil Wuling Confero yang dikemudikan Hadi datang, rasa mulas di perut Amanda semakin terasa. Hadi yang baru saja duduk berbincang dengan suami dan ayah Amanda langsung tergopoh masuk lagi ke kendaraan.
Melihat jok tengah mobilnya hanya dua, Hadi berpikir, penumpangnya yang sedang hamil tidak mungkin ditempatkan di sana. Mau tidak mau dilakukan sedikit modifikasi. Setelah berdiskusi dengan Rian, pria 50 tahun itu lantas melipat kursi belakang. Setelah itu, digelarlah tikar yang dilapisi selimut dan bantal agar lebih empuk dan nyaman.
Hadi kemudian turun dari mobil membantu Amanda yang sudah tidak kuat jalan naik ke atas mobil. ”Waktu mau diangkat, Amanda bilang, ’Mas, keluar… keluar.’ Saya tidak paham. Saya pikir ketubannya, ternyata bayinya yang mau keluar,” kenang Hadi sebagaimana yang disampaikan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Melihat kondisi sudah genting, Amanda urung dimasukkan ke mobil. Hadi dan Rian lalu mengangkat Amanda ke teras rumah. Rian kemudian menelepon bidan yang awalnya akan membantu persalinan Amanda. Dia lantas memberikan nomor telepon bidan tersebut kepada Hadi.
Jadilah Hadi yang berkomunikasi dengan bidan untuk melakukan persalinan darurat di teras rumah. ”Daripada kejepit, saya bawa ke teras rumah supaya lebih leluasa. Handphone-nya saya minta supaya bisa membantu mbaknya (Amanda, Red) melahirkan,” kata Hadi.
Selama 30 menit, Hadi, Rian, dan ayah Rian bergantian menjalankan tugas untuk membantu persalinan. Hadi bertugas menerima instruksi dari bidan dan mencari alat-alat yang dibutuhkan.
Rian memegangi kepala dan kaki istrinya yang berusia 26 tahun itu agar bisa mengeluarkan bayi dengan lebih mudah. Hingga akhirnya, persalinan berhasil dilakukan. Bayi perempuan dalam kondisi sehat lahir di teras rumah tersebut.
Hadi lalu mendapat instruksi dari bidan untuk segera memberikan selimut dan handuk kepada bayi. Dia meminta Amanda langsung memeluk bayi perempuan yang baru dilahirkan itu. Selanjutnya, Hadi langsung membantu Amanda naik lagi ke atas mobil, lalu mengantarnya ke rumah bidan Ayu Retnita Dewi yang sejak awal memimpin persalinan dari balik telepon.