SUPARMANTO PHIMEN, guru di SMK 2 Penajam Paser Utara. Berdomisili di Jalan Provinsi Kilometer 08, PPU.
Penajam Tengah Malam
Oleh: Suparmanto Phimèn
Jika bukan setongkrongan muda-mudi
tentu serombongan truk ekspedisi
merayap lima belasan menit sekali
membisingkan Penajam yang sunyi
Penajam tengah malam (masih) sepi
sesunyi hidup seorang diri
jauh dari ingar bingar kebisingan
tak serupa kota seberang yang benderang
Di Penajam ada mimpi tercipta
berbondong manusia konon akan tinggalkan Jakarta
memulai (lagi) wujudkan negara berjaya
agar tak lagi dilecehkan negeri tetangga
Sedang aku di Penajam serupa pelarian
dengan seonggok gombal penanda peran
congkak dan pongah bergaya gagah
adalah munafikku di tanah perantauan
Datanglah ke Penajam
Oleh: Suparmanto Phimèn
Kapan kiranya kau berkenan
menjejakkan kaki dan menghirup udara Penajam?
Lalu mengintip sedikit saja tentang asa
yang mungkin dicipta
Memang jarak berentang
dari kampung halaman
sering memantik igau di tiap tidur malam
atau terutama saat datang rintik hujan
Tanah Penajam mungkin tak semenarik cokelat tanah kampung kita
namun dari Penajam pula bermula
jejak langkah yang mungkin bisa kita upaya
tuk wujudkan segala cita
Sekiranya engkau tiada kerasan
pastinya akan kami antarkan langkahmu pada jalan pulang
karena Penajam bisa jadi bukan muara segala mimpi
hanya kesementaraan dari segala daya upaya