Hery Kusnawan, Terlanjur Nyaman dengan Bisnis Kuliner

- Senin, 21 Februari 2022 | 10:51 WIB
Heri dengan Fusia
Heri dengan Fusia

Sebelumnya, Hery beberapa kali melakoni pekerjaan sebagai sales di Surabaya. Setelah menikah dia kemudian hijah ke Samarinda dan membantu usaha sang mertua. Mencoba peruntungan lain, dia menjajal bisnis kuliner pada 2018. Kini dia merasa jika itu adalah bidangnya.

 

DIA mengakui jika adalah seseorang yang hobi kuliner. Termasuk ketika bersama keluarganya makan di salah satu restoran di Surabaya, dia tertarik untuk memiliki usaha serupa.

“Saya kan suka makan ya, hobi kuliner. Pas makan di Fusia Restaurant di Surabaya itu kok cocok. Akhirnya ketika pulang ke Samarinda, ngobrol sama adik ipar dan pengin buka franchise di sini,” bebernya.

Selain itu, Hery juga ingin membawa cita rasa autentik khas panganan Sunda yang diusung oleh Fusia Restaurant. Bahkan untuk koki asli dari Bandung dia boyong ke sini. Menjaga cita rasa.

Mundur ke belakang pada 2018 lalu, dia tertarik menggeluti dunia kuliner karena sang adik ipar. Kemudian mengelola rumah makan di Banjarmasin, konsep franchise. Namun tak berjalan baik, ketika masa sewa sudah habis, dia pun memutuskan untuk menutup usahanya.

Tak putus asa begitu saja, dia kembali melirik bisnis franchise dengan memboyong Fusia Restaurant ke Samarinda. Akhirnya pada Maret 2020 hal itu terwujud. Rumah makannya yang beralamat di Jalan Awang Long Samarinda disambut antusias warga.

“Waktu itu belum ramai covid di Samarinda, kami buka sekitar awal Maret. Beberapa Minggu kemudian muncul aturan untuk menekan angka penyebaran Covid-19, dan tentu berimbas ke kami,” ujar Hery.

Tapi kini dia mampu bertahan. Bahkan sejak awal dia berkomitmen tidak melakukan efisiensi karyawan. Berbagai inovasi agar usaha tersebut tetap berjalan terus dilakukan. Apalagi ada kebijakan tidak boleh dine-in atau makan di tempat.

“Sejauh ini kami selalu mengikuti imbauan atau aturan dari pemerintah. Termasuk penyesuaian jam operasional. Bagaimana protokol kesehatan juga kami jaga,” beber pria kelahiran 1980 itu.

“Saya juga punya dana cadangan waktu itu, jadi masih bisa masalah karena pandemi. Tapi kan enggak mungkin lama, jadi promosi via sosial media itu yang kita pakai. Termasuk sediakan paket nasi kotakan lengkap, cuma Rp 25 ribu. Itu lumayan lah,” lanjut suami dari Wiwin Handayani itu.

Setelah melewati suka duka, belajar dari pengalaman, dia terus mengembangkan bisnisnya. Termasuk tak menutup kemungkinan, ke depannya akan memiliki usaha kuliner sendiri.

“Untuk sekarang masih wait and see, apalagi status Covid-19 mulai naik lagi. Termasuk sudah rencana mau buka cabang Fusia juga di Balikpapan. Jadi perlahan lah. Dan saya rasa memang saya cocok di usaha ini. Semoga juga pandemi ini bisa terkendali,” tutupnya.

Raden Roro Mira

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X