Menuju Puncak Pandemi yang Ketiga, BOR Mulai Naik, Vaksin Lansia Masih Perlu Digenjot

- Kamis, 17 Februari 2022 | 11:43 WIB
Asrama atlet yang akan dijadikan wadah isolasi.
Asrama atlet yang akan dijadikan wadah isolasi.

Meskipun masih banyak ketersediaan ruangan yang diperuntukkan pasien Covid-19, namun perlu diingat bahwa kapasitas kesehatan, tetap memiliki keterbatasan. Tenaga kesehatan mulai banyak yang tertular.

 

SAMARINDA–Mengulang beberapa bulan lalu saat puncak penularan varian Delta, Selasa (15/2), penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kaltim lebih seribu dalam sehari. Membuat keterisian tempat tidur di ruang isolasi maupun ICU meningkat. Penambahan kasus positif kemarin mencapai 1.333 orang. Jadi, total kasus positif di Kaltim sudah 4.501 orang. Mengakibatkan sembilan kabupaten kota masuk kategori merah. Sebab, kasus positif sudah lebih 51 orang. Namun, Kabupaten Mahakam Ulu yang saat ini masih kategori kuning.

Berdasarkan keterisian tempat tidur atau BOR yang disampaikan Dinas Kesehatan Kaltim kemarin, tingkat keterisian ruang isolasi dan ICU Covid-19 mencapai 20 persen. Dari 174 ruang ICU di Kaltim, 35 bed sudah terisi. Sedangkan, ruang isolasi dari 1.304 yang tersedia, sudah 257 bed yang diisi. Pemprov Kaltim saat ini tengah menyiapkan tempat isolasi terpusat di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Samarinda. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Masitah mengatakan, tempat isoter yang dikelola Pemprov Kaltim hanya di Stadion Madya Sempaja. Isoter yang sebelumnya ada di Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) sudah ditutup dan dipusatkan hanya di Wisma Atlet Kompleks Stadion Madya Sempaja.

"Total gedung dua (unit), total kamar 192, dan total tempat tidur 384," kata Masitah saat ditanya soal kapasitas Wisma Atlet, kemarin (15/2). Dia melanjutkan, pada tahap awal, pihaknya akan menampung 50 pasien. Untuk menunjang pelayanan, dipersiapkan tenaga medis dan di luar medis sebanyak 22 orang. Lalu, jumlah ranjang yang disiapkan ada 50 bed. Termasuk fasilitas pendukung berupa alat kesehatan, obat-obatan, dan sarana-prasarana kesehatan lainnya juga disiapkan. "Dalam tiga hari, siap," sambung Masitah.

Dia memperkirakan, dua sampai tiga minggu ke depan, atau akhir Februari hingga awal Maret nanti, terjadi lonjakan kasus di luar Pulau Jawa dan Bali, kemungkinan juga terjadi di Kaltim. Karena itu, pemerintah sudah harus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk tempat-tempat isoter. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Kaltim jadi tertinggi di luar Jawa Bali. "Tentu saja kita selalu mengingatkan masyarakat, hanya dua poin. Pertama, percepatan vaksinasi, yang kedua tetap melaksanakan prokes (protokol kesehatan) dan itu yang tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada masyarakat," jelas Masitah usai mengikuti Zoom Meeting dengan pemerintah pusat.

Tidak hanya Pemprov Kaltim, tiap kabupaten/kota telah menyiapkan isoter. Bahkan, tingkat kecamatan juga mempersiapkan tempat isoter. Misalnya di Puskesmas Palaran. Dalam rilisnya pada 14 Februari 2022, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli sudah meninjau isoter di Palaran yang dipusatkan di Puskesmas Palaran. Dia pun mengapresiasi kesiapan puskesmas ini. Kepala Puskesmas Palaran Opiansyah menjelaskan, terdapat 15 tempat tidur dalam tiga ruangan. Ditambah satu ruangan triase atau observasi, yang sudah disiapkan pihaknya. "Tergantung jumlah pasien yang masuk dan semua menyesuaikan," katanya.

Di sisi lain, secara keseluruhan, capaian vaksinasi di Kaltim untuk dosis pertama mencapai 94,78 persen. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 73, 44 persen. Meski begitu, tak semua kategori vaksinasi di Kaltim cukup tinggi. Misalnya untuk kategori vaksinasi lansia pada dosis pertama, baru 67,09 persen. Padahal vaksinasi lansia masuk dalam tahap II, yang dimulai sekitar Mei 2021. Persentasenya pun kalah dibandingkan vaksinasi untuk anak-anak yang mencapai 68,28 persen, padahal dimulai baru pada akhir 2021. Masyarakat pun diharapkan tak ragu vaksin. Jika terkendala ke tempat vaksin, masyarakat bisa menghubungi perangkat RT setempat. Mengingat kepolisian juga punya program menjemput dan mengantar lansia untuk vaksin.

 

Sudah Menembus Rekor Gelombang Kedua

Dari Jakarta, Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kasus di beberapa provinsi sudah menembus rekor gelombang kedua. ”Meski demikian, mobilitas masih sangat tinggi bahkan tertinggi sejak awal pandemi,” kata Wiku kemarin. Wiku menyebut, kasus positif nasional pada gelombang ketiga ini telah melonjak tajam lebih cepat dibanding gelombang kedua. Bahkan, jumlah kenaikan mingguan di minggu lalu hampir mencapai jumlah saat puncak kedua di masa varian Delta. ”Minggu lalu penambahan kasus positif sebesar 291 ribu kasus. Sementara pada puncak kedua Delta tertinggi adalah 350 ribu kasus,” jelas Wiku.

Tren kematian juga mengalami peningkatan. Meskipun jumlahnya jauh lebih rendah dari masa lonjakan kedua. Wiku menyebut dalam seminggu terakhir, tercatat 505 orang meninggal. Sementara pada lonjakan Delta, tercatat 12 ribu orang meninggal. Persentase ketersediaan tempat tidur atau BOR juga mengalami kenaikan meskipun masih di bawah lonjakan kedua di angka 32,85 persen. ”Rekor tertinggi lonjakan kedua adalah 77,32 persen,” kata Wiku.

Dalam kondisi ini, Wiku menyatakan, pemerintah menjamin ketersediaan tempat tidur dengan konversi bed meskipun masih banyak ketersediaan yang dapat dialokasikan kembali untuk Covid-19. ”Namun perlu diingat bahwa kapasitas kesehatan tetap memiliki keterbatasan. Tenaga kesehatan sudah mulai banyak yang tertular,” jelasnya.

Berkaitan dengan ini, Kementerian Kesehatan meminta Dinas Kesehatan dan seluruh direktur rumah sakit untuk menjamin tetap tersedianya tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, risiko kurangnya tenaga kesehatan merupakan kondisi kekurangan tenaga kesehatan yang masih dapat diatasi. Caranya, fasilitas kesehatan harus mengatur sumber daya manusia kesehatan. “Strategi pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan pada kondisi kontijensi dan krisis tenaga kesehatan dapat dilakukan melalui internal dan eksternal rumah sakit,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X