Dunia usaha bukanlah hal baru bagi Brinalloy. Dia akrab dengan kegiatan jual beli bahkan sejak usia sekolah. Usai menyelesaikan pendidikan dan kembali ke Kota Tepian, dia mencoba peruntungan dengan usaha delivery grill. Kini usaha itu semakin berkembang, dirintis bersama sang suami.
SANG ibu memiliki usaha catering, termasuk membuat aneka kudapan. Brinalloy atau karib disapa Beje yang mengantar pesanan kala itu. Di tahun yang sama pada 2016, dia juga membantu usaha selada hidroponik sang ayah.
“Itu cukup banyak sekali panen. Biasanya supply ke tempat-tempat grill yang waktu itu mulai ramai di Samarinda. Nah karena banyak, jadi ide kenapa enggak bikin konsep beda. Delivery grill, jadi sewakan alat sama siapkan bahannya juga. Modal cuma freezer sama bahan waktu itu, kompor dan pan itu punya sendiri,” beber Beje saat ditemui di Resto Jinju Box, Jalan Sultan Alimuddin, Samarinda.
Bersama suaminya Indroprasto atau Indro, melakukan promosi, rekap orderan, hingga antar-jemput ke tempat customer. Mulanya dijelaskan, jika usahanya terbentuk berdua bersama sang kawan, Noerwanty Yustitiana Ridwan tau Tytyn.
“Jadi awal mula itu yang order dari teman, nah teman-temannya Tytyn itu yang banyak di Samarinda. Sekarang yang banyak handle saya dan suami, temen saya itu fokus ambil spesialis karena dokter kan, sekarang lanjut kuliah di Surabaya. Jadi manajemen operasional saya pegang di sini, tapi untuk pesanan dia masih terima, masih kontaknya dia,” ungkap perempuan kelahiran 1990 itu.
Februari 2018 adalah awal mula usaha mereka berjalan. Mengenalkan Jinju Box sebagai opsi pilihan untuk grill di rumah. Menawarkan kemudahan. Perlahan tapi pasti, usaha itu berjalan baik. Hingga mereka mulai menambah berbagai peralatan karena dalam sehari orderan mulai banyak.
Termasuk menambah tenaga, sebab sebelumnya hanya ditangani berdua dengan suami. Di tahun yang sama yang jelang akhir tahun, mereka membuka tempat dine in. Namun khusus melayani rice box.
Antusiasnya cukup baik. Penggemar hidangan mereka mulai banyak. Termasuk beberapa kali mengikuti bazaar atau pameran. Bahkan hingga ke kota tetangga, Balikpapan.
“Beberapa kali ikut kayak bazaar gitu di Balikpapan, bawa rice box itu. Sampai kami punya pelanggan setia lah bahasanya. Pernah tiga minggu buka di Balikpapan, tiga minggu juga orang itu pesan di kami,” sambung sang suami, Indro lalu terkekeh.
Sedari awal menggunakan konsep delivery, Indro menegaskan jika kepercayaan terhadap customer adalah yang utama. Dia paham risiko meminjamkan barang seperti kompor dan pan. Alur pemesanan juga tak pernah dia buat susah.
“Kami enggak pernah pakai harus tinggal KTP dulu misal. Jadi ya bangun kepercayaan dengan customer. Itu kenapa untuk pengantaran dan ambil paket grill delivery itu kami yang pegang. Jadi kan ada interaksi langsung dengan customer. Alhamdulillah sih sejauh ini ketemu sama customer yang baik-baik,” jelas pria alumnus Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Tak hanya itu, kualitas bahan-bahan yang mereka gunakan juga terus dijaga. Soal rasa, konsisten sejak pertama berdiri hingga kini. Hingga berdirinya resto pada Maret 2021 lalu. “Bahkan pandemi bisa dibilang jadi momentum buat kami. Kan enggak boleh dine-in pas awal-awal, jadi kami yang dicari untuk opsi tetap pengin grill di rumah. Dan sehari itu bisa sampai 20-an orderan masuk,” papar Indro.
Raden Roro Mira
