Di Kaltim Kasus Meningkat, Mayoritas yang Terpapar Covid-19 Bergejala Ringan

- Sabtu, 12 Februari 2022 | 11:37 WIB
Rahmad Mas'ud
Rahmad Mas'ud

Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ICU rumah sakit rujukan terkendali. Walau begitu, bukan menandakan banyak orang menjalani isolasi mandiri. Melainkan 85 persen pasien positif Covid-19 tanpa gejala.

 

BALIKPAPAN-Kasus harian Covid-19 di Balikpapan kembali menunjukkan tren kenaikan pada pertengahan Februari ini. Dalam dua hari terakhir, jumlah kasus aktif Covid-19 lebih dari 100 kasus. Padahal sebelumnya, tak melebihi 60 kasus per harinya. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Balikpapan, tren kenaikan kasus harian terjadi sejak 8 Februari 2022. Ada 137 kasus terkonfirmasi positif di Balikpapan.

Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan sebanyak 54 orang. Kemudian, pada 9 Februari 2022, jumlah tersebut kembali bertambah. Menjadi 169 kasus, dan ada 67 orang dirawat di rumah sakit. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 lalu, jumlah kasus aktif Covid-19 di Balikpapan pada tahun ini jauh lebih banyak. Pada 8 Februari 2021, ada tambahan 99 kasus Covid-19. Lalu, dan 9 Februari 2021, sebanyak 98 kasus. “Tapi jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu, saat puncak varian Delta, jumlah kasus ini tidak terlalu banyak. Tapi harus kami akui, peningkatan ini merupakan risiko Balikpapan sebagai daerah transit,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan, Rahmad Mas’ud ditemui di Kantor Wali Kota Balikpapan, Kamis (10/2).

Lanjut dia, peningkatan kasus juga dipengaruhi oleh masyarakat yang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. Termasuk pekerja dari luar Balikpapan. Sehingga, wali kota Balikpapan ini berharap masyarakat tidak lengah menerapkan protokol kesehatan. “Kalau toh juga kita terkonfirmasi (Covid-19), jika tidak memiliki gejala atau menderita gejala ringan, cukup berdiam diri saja di rumah. Agar tidak menyebarkan virus ini ke orang lain. Ini harapan kami,” pesan Rahmad.

Adanya kenaikan kasus tidak membuat Rahmad reaktif. Menurutnya, pemerintah akan terus memantau perkembangan kasus harian Covid-19 hingga beberapa hari ke depan. Diakuinya, kondisi saat ini berbeda dengan tahun lalu saat puncak penyebaran varian Delta. Di mana, kasus terkonfirmasi tinggi dan jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit juga banyak. “Kalau saat ini mudah-mudahan lebih sedikit. Dan semoga lebih aman dari tahun sebelumnya. Termasuk BOR-nya (bed occupation ratio atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit). Artinya banyak yang terpapar, tapi tidak gejala berat,” ungkapnya.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, memasuki pekan kedua Februari 2022, sebenarnya tidak ada lonjakan pasien Covid-19. Dia pun membandingkan jumlah kasus pada tahun lalu di bulan yang sama. Pada Januari 2021, jumlah kasus Covid-19 di Balikpapan sebanyak 3.907 kasus. Sementara saat ini, mulai 1 Januari sampai 10 Februari 2022, baru 716 kasus. “Jadi enggak usah terlalu heboh. Lihat kasus Januari sampai Februari tahun lalu, jauh lebih tinggi. Tahun ini malah turun jauh karena warga sudah divaksin. Jadi tidak perlu panik,” pesan kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan ini.

Perempuan yang akrab disapa Dio ini melanjutkan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ICU rumah sakit di Balikpapan juga tidak banyak. Walau begitu, bukan menandakan pasien lebih banyak memilih melakukan isolasi mandiri atau isoman. Tetapi, memang 85 persen pasien positif Covid-19, memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. “Sehingga tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit. Dan keterisian rumah sakit ini, juga 11 persen,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Satpol PP Balikpapan Zulkifli mengungkapkan, pihaknya sedang menyiapkan rencana pengetatan di perbatasan Balikpapan. Pada setiap titik pintu masuk Balikpapan, melalui jalur darat, laut, dan udara akan disiapkan posko penjagaan. Seperti yang sebelumnya dilakukan saat Natal dan Tahun Baru 2022. Warga luar Balikpapan akan diwajibkan membawa hasil negatif Covid-19 berdasarkan tes antigen.

“Ini masih dalam perencanaan. Kalau penyekatan dalam kota, belum kami wacanakan. Paling perbatasan nanti kita coba,” kata dia. Pada momen Nataru 2022 lalu, ada enam posko penjagaan di pintu masuk Balikpapan yang disiagakan. Yakni di Km 13 Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara dan Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Sementara itu, pada jalur laut disediakan posko di Pelabuhan Feri Kariangau, lalu Pelabuhan Semayang, dan Pelabuhan Kampung Baru. Adapun jalur udara, disiapkan posko di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Khusus jalur darat, bagi warga luar Balikpapan yang tidak dapat menunjukkan hasil negatif antigen, akan diminta putar balik. “Jadi warga luar daerah yang akan masuk ke Balikpapan, wajib membawa (hasil negatif) antigen. Itu yang akan kami perketat. Dan dalam satu hingga dua minggu ini, akan kita lihat perkembangannya. Kalau memang mengkhawatirkan, kami akan lakukan itu,” pungkas Zulkifli. (riz/k16)

Rikip Agustani

ikkifarikikki@gmail.com

    

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X