SAMARINDA–Kasus Covid-19 terus meningkat di Kaltim. Ribuan orang saat ini sudah terkonfirmasi positif. Padahal, baru-baru ini, aktivitas masyarakat perlahan pulih, setelah dihantam pandemi. Termasuk anak-anak sekolah yang sudah pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Anwar Sanusi mengatakan, saat ini pihaknya masih melihat situasi. Dia menjelaskan, dalam kebijakan pusat, jika suatu kantor terdampak banyak, bisa 50 persen yang masuk. Tetapi itu untuk skema perkantoran. Nah, untuk skema sekolah saat ini masih dimonitor.
"Dilihat dulu perkembangannya jika nanti mulai mengkhawatirkan kita akan surati gubernur. Langkah selanjutnya gubernur sebagai ketua gugus akan memutuskan, apakah PTM dilanjutkan atau dikembalikan jadi pembelajaran daring," jelas dia, Rabu (9/2).
Sementara itu, untuk kasus Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) yang puluhan siswanya antigen reaktif, Anwar mengatakan, pihaknya sudah mengambil tindakan. "Yang sehat disuruh pulang. Jadi yang sakit ditaruh di asrama SKOI," sambungnya.
Untuk diketahui, sebelumnya tracing di sekolah ini dilakukan setelah ditemukannya dua orang siswa dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Untuk mencegah adanya penyebaran, pihak sekolah berinisiatif untuk melakukan tes antigen secara keseluruhan, termasuk kepada tenaga pendidik yang ada. Sebelumnya pihak sekolah mengatakan ada sekitar 30 siswa bergejala flu. Untuk mengantisipasi dan memastikan kondisi kesehatan siswanya, pihak sekolah meminta bantuan Puskesmas Palaran untuk melakukan tes antigen.
Dari hasil tes terhadap 124 orang, ditemukan 51 orang reaktif antigen yang terdiri dari 46 siswa, 3 tenaga pendidik, 1 staf administrasi, dan 1 staf kesehatan SKOI. Hasil temuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan tes PCR untuk lebih memastikan kondisinya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Setprov Kaltim Andi M Ishak mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil Whole Genome Sequencing (WGS) dari Litbangkes pusat dan sampai saat ini belum diperoleh. Namun, pihaknya mendorong kembali kepatuhan prokes lebih ketat terutama penggunaan masker.
Selain itu juga mempercepat vaksinasi Covid-19 terutama bagi lansia, masyarakat rentan, dan anak-anak. "Mendorong kabupaten/kota mengaktifkan kembali PPKM Mikro dan pemantauan disiplin prokes di tingkat desa/kelurahan," kata dia, Rabu (9/2).
Lalu, menyiapkan kembali isoter dan rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mengonversi 30–50 persen dari total kapasitas tempat tidur. Meski begitu, saat ini kapasitas tempat tidur yang diisi untuk isolasi Covid-19 baru 9 persen.
Namun, Pemprov Kaltim merancang mengaktifkan satgas oksigenasi dan memantau ketersediaan oksigen. Kemudian, memantau ketersediaan obat dan mengajukan permintaan ke pusat jika ada kekurangan.
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan lebih ketat dengan tes acak terhadap pelaku perjalanan dari Jabodetabek. "Mohon bantuan teman-teman media untuk selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin prokes 5M untuk menekan terjadinya penularan," pintanya. (dwi/k8)
NOFIYATUL CHALIMAH
[email protected]