Dua kiper menjadi atensi utama ketika Brasil ditahan Ekuador 1-1 dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol di Quito kemarin (28/1).
Jika kiper Ekuador Alexander Dominguez tidak beruntung karena mendapat kartu merah saat laga baru berjalan seperempat jam, Alisson Becker (Brasil) malah sebaliknya. Kiper Liverpool FC itu dihadiahi kartu merah sampai dua kali oleh wasit Wilmar Roldan asal Kolombia dalam laga di Estadio Rodrigo Paz Delgado. Tapi, semuanya dianulir setelah Roldan menerima peninjauan ulang dari wasit VAR (video assistant referee).
Berdasar VAR, Alisson hanya menerima kartu kuning. Alasannya, kontak di antara mereka bersifat insidental meski sekilas tendangan Alisson terlihat ceroboh.
Kejadian kedua menjelang bubaran. Kiper 29 tahun itu meninju bola yang sekaligus mengenai kepala Ayrton Preciado ketika berjibaku menghalau bola crossing.
”Hal seperti inilah yang membuat VAR sangat dibutuhkan di sepak bola. Tentu saja aku gembira. Jika tidak, kami akan dirugikan dengan keputusan yang tidak adil,” tutur Alisson kepada ESPN.
Jika Brasil tertahan di kandang Ekuador, Argentina masih bisa menang 2-1 di kandang Cile. Meski, Tim Tango mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari tuan rumah. Itu terjadi sesaat setelah mereka mendarat di Cile. Skuad Argentina diharuskan menjalani tes ulang PCR.
Pengakuan menarik datang dari gelandang Argentina Rodrigo De Paul. ”Mereka (petugas bandara, Red) tidak membiarkan kami pergi ke toilet ketika turun dari pesawat.
Mereka juga mematikan AC dan kami sampai tidak memiliki persediaan air minum. Yang paling parah, mereka membangunkan kami dengan sirene ketika kami menginap,” beber pemain Atletico Madrid itu kepada Ole. (jpc)