VAR yang Pro-Alisson dan Tango ”Dikerjai” di Bandara

- Sabtu, 29 Januari 2022 | 13:17 WIB
Momen Alisson Becker saat menendang striker Ekuador Enner Valencia. (SANTIAGO ARCOS/POOL/AFP )
Momen Alisson Becker saat menendang striker Ekuador Enner Valencia. (SANTIAGO ARCOS/POOL/AFP )

Dua kiper menjadi atensi utama ketika Brasil ditahan Ekuador 1-1 dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol di Quito kemarin (28/1).

Jika kiper Ekuador Alexander Dominguez tidak beruntung karena mendapat kartu merah saat laga baru berjalan seperempat jam, Alisson Becker (Brasil) malah sebaliknya. Kiper Liverpool FC itu dihadiahi kartu merah sampai dua kali oleh wasit Wilmar Roldan asal Kolombia dalam laga di Estadio Rodrigo Paz Delgado. Tapi, semuanya dianulir setelah Roldan menerima peninjauan ulang dari wasit VAR (video assistant referee).

Yang pertama terjadi pada menit ke-30. Ketika itu Alisson mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga mengenai kepala striker Ekuador Enner Valencia.

Berdasar VAR, Alisson hanya menerima kartu kuning. Alasannya, kontak di antara mereka bersifat insidental meski sekilas tendangan Alisson terlihat ceroboh.

Kejadian kedua menjelang bubaran. Kiper 29 tahun itu meninju bola yang sekaligus mengenai kepala Ayrton Preciado ketika berjibaku menghalau bola crossing.

Roldan yang semula mengusir Alisson dan memberikan hadiah penalti kepada Ekuador kemudian ”dikalahkan” VAR. Versi VAR, Alisson lebih dulu meninju bola sebelum terjadi kontak dengan kepala Preciado.

”Hal seperti inilah yang membuat VAR sangat dibutuhkan di sepak bola. Tentu saja aku gembira. Jika tidak, kami akan dirugikan dengan keputusan yang tidak adil,” tutur Alisson kepada ESPN.

Jika Brasil tertahan di kandang Ekuador, Argentina masih bisa menang 2-1 di kandang Cile. Meski, Tim Tango mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari tuan rumah. Itu terjadi sesaat setelah mereka mendarat di Cile. Skuad Argentina diharuskan menjalani tes ulang PCR.

Padahal, mereka sudah melakukannya sebelum berangkat yang memang syarat untuk terbang. Itu membuat skuad Argentina tertahan berjam-jam di bandara, bahkan sampai menginap di hotel bandara.

Pengakuan menarik datang dari gelandang Argentina Rodrigo De Paul. ”Mereka (petugas bandara, Red) tidak membiarkan kami pergi ke toilet ketika turun dari pesawat.

Mereka juga mematikan AC dan kami sampai tidak memiliki persediaan air minum. Yang paling parah, mereka membangunkan kami dengan sirene ketika kami menginap,” beber pemain Atletico Madrid itu kepada Ole. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X