BALIKPAPAN-Mengantisipasi terulangnya kecelakaan di turunan Muara Rapak butuh kerjasama lintas sektor. Hal tersebut jadi topik utama pada Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kaltim garapan Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim di Hotel Platinum, Rabu (26/1).
Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, Komisaris Besar Sony Irawan mengatakan, pihaknya bersama stake holder terkait akan menyiapkan langkah antisipasi, baik jangka pendek menengah maupun panjang agar kecelakaan yang merenggut empat korban jiwa tersebut, tak terulang.
Tidak cuma berbicara soal kasus kecelakaan saja, forum juga membahas persolan transportasi angkutan barang di Balikpapan dari hulu sampai hilir. “Iya kami bahas semua, mulai dari kondisi di pelabuhan, distribusi BBM, kondisi jalanan, manajemen keselamatan transportasi, tahapan uji KIR hingga penegakan di jalan,” kata Sony kepada awak media, Rabu (26/1).
Setidaknya, ada sejumlah poin utama yang jadi kesimpulan rapat tersebut. Mulai dari pembentukan tim pendisiplinan untuk mengawal SE Wali Kota Balikpapan tentang pemberlukan jam operasional melintas bagi kendaraan berat. Melengkapi rambu lalu lintas di lokasi rawan kecelakaan, pelebaran jalan di simpang Muara Rapak, penertiban parkir, pengawasaan kendaraan, pengawasan uji berkala, hingga memastikan prosedur modifikasi dijalankan sesuai aturan.
Sony menambahkan, keselamatan warga merupakan prioritas dalam penyusunan kebijakan nanti. Namun, dia juga tak ingin begitu saja mengabaikan pertumbuhan ekonomi. Sebab, angkutan barang ini juga berkontribusi besar terhadap pergerakan barang di dalam kota.
“Adanya proyek pembangunan IKN nanti pastinya juga akan berpengaruh terhadap perekonomian. Namun di sisi lain mobilitas kendaraan juga akan meningkat. Tentu ini juga harus menjadi perhatian, “ terang dia.
Di sisi lain, Sony juga menyebut langkah tegas ke depan akan diambil terhadap kendaraan angkutan barang over dimensi dan over load (ODOL). Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan survei ke masing-masing perusahaan terkait menajemen keselamatan transportasi. “Kami juga akan melihat bagaimana proses perekrutan supir, kompetensi supir hingga jam kerja supir. Nanti juga akan diberikan pelatihan bagi supir-supir ini,” katanya.
Sejumlah pihak turut hadir dalam rapat koordinasi garapan Ditlantas Polda Kaltim tersebut, seperti KSOP Kelas I Balikpapan, Dishub Provinsi Kaltim, Dishub Kota Balikpapan, Pertamina Patra Niaga, BPJN Kaltim dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Balikpapan. (hul)