Lahan Tidur Jadi Produktif, Petani Kerang Dayo Panen Jagung Hibrida

- Rabu, 26 Januari 2022 | 09:22 WIB
PANGAN: FKPD ikut memanen jagung hibrida garapan Gapoktan Hidup Baru di Kerang Dayo, Batu Engau. Foto lain, hasil panen itu langsung diolah menggunakan mesin giling, Selasa (25/1).
PANGAN: FKPD ikut memanen jagung hibrida garapan Gapoktan Hidup Baru di Kerang Dayo, Batu Engau. Foto lain, hasil panen itu langsung diolah menggunakan mesin giling, Selasa (25/1).

TANA PASER–Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hidup Baru binaan Kodim 0904 Paser di Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, menikmati hasil jerih payahnya. Mereka panen perdana jagung hibrida. Program penanaman dimulai pada Juli 2021 melalui kegiatan TMMD 2021.

Program yang diusung Korem 091/ASN itu bertujuan mewujudkan ketahanan pangan. Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0904/Psr Mayor Czi Edi Purwanto mengatakan, lahan yang digunakan para petani itu sebelumnya merupakan lahan tidur milik PT Inhutani atau perusahaan kayu negara. 

“Karena tidak produktif, kami lakukan pendampingan agar warga mau mengolahnya. Yaitu tanam benih jagung hibrida,” kata Edi saat panen bersama dengan unsur FKPD, Selasa (25/1).

Keinginan TNI di bidang ketahanan pangan ini agar setiap wilayah memiliki unggulan pangan masing-masing. Seperti Paser yang memiliki padi dan jagung. Ini selaras dengan tugas kewilayahan atau teritorial TNI, yaitu menjaga kondisi daerah stabil baik dari sosial, ekonomi, dan budaya. 

Ketua Gapoktan Hidup Baru Muhammad Syahwani mengatakan, ini merupakan panen perdana sejak mulai dibina oleh Kodim dan Pemkab Paser. Berada di areal lahan 15 hektare dan dikelola oleh 27 anggota gapoktan.

Selanjutnya, Februari atau Maret bakal ditanami kembali. Produksi rata-rata per hektare ialah 5–6 ton dengan nilai jual Rp 4.000 per kilogram.

“Komoditas ini sudah ada pasarnya, yaitu untuk pakan ternak. Selain untuk lokal, ke luar daerah juga seperti Samarinda, Balikpapan, sampai ke provinsi tetangga, Kalsel,” kata Syahwani.

Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf mengatakan, sektor pertanian menjadi sektor yang harus mendapat perhatian. Lahan pertanian terintegrasi ini merupakan sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam pembangunan tanaman pangan.

“Sebagaimana yang telah menjadi salah satu dari sembilan program strategis kami yaitu menjadikan pertanian sebagai sektor andalan di Paser,” jelasnya.

Selanjutnya, pola pengembangan pertanian seperti ini akan dikembangkan di Kabupaten Paser. Yaitu, integrasi antara beberapa komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan ternak, dalam satu hamparan. Sehingga dapat menghemat tenaga kerja. (kri/k8)

 

M NAJIB

najibkppaser@gmail.com

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X